JATENGPOS.CO.ID, Satu setengah tahun sudah pandemi covid-19 melanda negara kita bahkan seluruh dunia, dan tidak dapat dipungkiri dengan adanya pandemi ini tentu berdampak di segala bidang. Dalam hal ini pemerintah pun tidak tinggal diam, banyak kebijakan yang terus di keluarkan guna mengurangi penyebaran virus covid-19, Diantara kebijakan yang dikeluarkan adalah di terapkannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), dan juga pemberian vaksin. Sedangkan kebijakan yang dikeluarkan untuk bidang pendidikan adalah tentang pelaksanan pembelajaran, yang sedianya adalah dilaksanakan secara tatap muka,namun dengan adanya pandemi ini maka di lakukan dengan cara daring (dalam jaringan).
Tentu bukan hal yang mudah untuk menerapkan kebijakan ini, utamanya adalah bagi para guru sekolah dasar di daerah-daerah pelosok, banyak kendala yang harus dihadapi. Salah satu diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana peserta didik itu sendiri, seperti handphone dan juga kuota data. Karena pembelajaran berlangsung dengan sistem daring, tentu ini sangat berkendala pada materi pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Pembelajaran yang sedianya dilakukan secara praktik akhirnya tidak dapat dilakukan karena pemberlakuan pembelajaran secara daring.
Kejenuhan peseta didik mulai terlihat satu semester pertama setelah adanya pandemi covid-19. Hal ini terlihat dari para peseta didik yang mulai terlambat dalam pengiriman tugas atau bahkan ada yang tidak megirimkan tugas lewat whatsapp. Penurunan minat dan hasil belajar peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 1 Kaliaman Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara tentang materi pelajaran renang ini disebabkan oleh beberapa hal, utamanya berasal dari guru itu sendiri. Diantaranya adalah penyajian materi yang hanya lewat buku paket, pembelajaran yang monoton, dan guru belum menggunakan media pembelajaran. Dengan menurunnya minat dan hasil belajar tersebut membuat guru terus berupaya untuk menemukan media ataupun metode belajar yang diminati dan cocok untuk peserta didik.
Menurut Arief Sadiman (2008: 7) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dari penggunaan media yang tepat diharapkan materi yang disampaikan guru dapat dengan mudah terserap oleh peserta didik. Di sini guru menggunakan media Vipenbel (video pendek pembelajaran) tentang teknik dasar renang berbagai gaya yang benar. Di dalamnya juga dijelaskan tentang teknik pelaksanaan secara rinci dari berbagai gaya tersebut. Vipenbel yang menarik membuat peserta didik tertarik untuk menyaksikan. Sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami tentang pembelajaran renang berbagai gaya tersebut.
Setelah menyaksikan vipenbel, peserta didik diberikan tugas mandiri untuk mengerjakan soal terkait materi renang tersebut, dan mengirimkan jawabannya ke whatsapp guru. Ternyata di luar dugaan peserta didik antusias sekali dalam mengirimkan tugasnya. Baru lima belas menit dari waktu pemberian tugas, 80% peserta didik sudah mmengirimkan tugas mereka. Dan dari pengoreksian guru ternyata diperoleh hasil yang mengalami peningkatan dari pembelajaran renang sebelumnya.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila dalam pembelajaran sumber belajar atau media yang digunakan tepat maka akan dapat menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan sehingga penyerapan tentang materi oleh peserta didik akan lebih signifikan. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.
Demikian juga dengan media vipenbel yang digunakan guru ternyata dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan sehinggan mampu meningkatkan minat dan hasil belajar para peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 1 Kaliaman.
Widyawati, S.Pd
Guru SD Negeri 1 Kaliaman Kecamatan kembang kabupaten Jepara
