28.6 C
Semarang
Sabtu, 12 Juli 2025

Dampak Pandemi Bagi Pembelajaran Siswa Kelas SD

Pandemi covid 19 yang sudah berjalan hampir satu setengah tahun lamanya sangat berdampak bagi manusia di segala bidang Diantaranya bidang ekonomi, sosial, budaya, perdagangan, dan bidang pendidikan. Siswa yang biasanya setiap hari berangkat ke sekolah, bertatap muka dengan guru dan temannya, di masa pandemi tidak bisa melakukan hal tersebut. Di masa pandemi sekarang ini, pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan Daring / PPJ ( Pembelajaran Jarak Jauh ). Hal tersebut  sesuai  dengan Surat Edaran yang diterbitkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) yaitu SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 yang diperkuat dengan SE sesjen nomor 15 tahun 2020  tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19. (Kemdikbud.go.id.Kemendikbud Terbitkan Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah.29 Mei 2020.diakses 5 Agustus 2021 https : // www.kemdikbud.go.id ). Dari tingkat pendidikan  PAUD, SD, SMP ,SMA, sampai perguruan tinggi pembelajaran pada masa pandemi sekarang ini, dilakukan dengan metode daring ( PJJ ).

 Bagi siswa SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi,  mungkin hal tersebut  tidak begitu terasa sekali dampaknya, karena Daring / PJJ yang dilakukan menggunakan media laptop dan HP yang setiap hari sudah menjadi “makanan sehari hari”. Bagi siswa sekolah dasar (SD), apalagi siswa kelas 1 yang baru saja lulus dari Taman Kanak Kanak (TK/ PAUD), pembelajaran daring menjadi kendala tersendiri bagi siswa, orang tua dan guru.

Baca juga:  Tingkatkan Kemampuan Menulis Explanasi dengan Estafet Writing

Di SDN 1 Pangenjurutengah Purworejo pada semester awal ( semester 1 ) siswa kelas 1 masih sangat memerlukan pendampingan orang tua di rumah dan guru di sekolah. Untuk pembelajaran daring, peran orang tua sangatlah penting karena siswa kelas 1 SD belum bisa mandiri. Pembelajaran daring bagi siswa kelas 1 di SDN 1 Pangenjurutengah Purworejo mengalami kendala diantaranya : siswa yang belum lancar membaca, menulis dan berhitung, siswa belum bisa mandiri, dan siswa belum mempunyai HP atau laptop pribadi untuk pembelajan daring. HP dan laptop yang digunakan milik keluarga  ( kakak / orang tua ) yang juga melakukan kegiatan sama. Kendala lain yang juga banyak terjadi yaitu siswa kelas 1 SD yang ke dua orang tuanya bekerja dan tidak bisa mendampingi saat jam pembelajaran.

Pihak sekolah tidak bisa memaksa orang tua untuk selalu mendampingi pada saat pembelajaran berlangsung. Guru juga tidak bisa memberikan materi seperti saat pembelajaran tatap muka. Pemberian materi dilaksanakan dengan cara mengirim video pembelajaran dan pengiriman tugas melalui WA group kelas. Untuk mengatasi hal tersebut, guru ( pihak sekolah ) harus memaklumi dan memberikan jalan keluar agar pembelajaran tetap bisa berlangsung walaupun mungkin tidak pada saat jam pembelajaran.

Baca juga:  Blanded Learning, Inovasi Pembelajaran Di masa Covid

 Guru dan orang tua siswa harus dapat bekerja sama, membuat kesepakatan dan berkomunikasi secara intensif. Kesepakatan tersebut yaitu pengiriman tugas dapat dilakukan setelah kedua orang tua siswa pulang bekerja ( pk 17.00 – 18.00 ). Disinilah peran orang tua sangat diperlukan, agar siswa kelas 1di SDN 1 Pangenjurutengah  Purworejo orang tuanya dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan demikian, walaupun tidak maksimal pembelajaran kelas 1 di SDN 1 Pangenjurutengah Purworejo masih tetap bisa dilaksanakan.

Peran guru dan orang tua sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran daring di masa pandemi. Penggunaan HP atau laptop merupakan media utama yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kesulitan yang dihadapi siswa dapat diatasi dengan kesepakatan antara guru dan orang tua. Hal ini semoga menjadi pemikiran bagi pemerintah dan pihak terkait karena kita belum tahu sampai kapan pandemi ini berakhir.

 

Oleh: Eny Soesilowati,S.Pd

Guru SDN 1 Pangenjurutengah Purworejo


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya