JATENGPOS.CO.ID, – Kegiatan belajar mengajar di sekolah perlu suasana yang membawa siswa tertarik pada materi pelajaran yang disampaikan guru, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan. Masalah utama dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Jatisrono khususnya kelas VII D semester genap sebelum Pandemi adalah rendahnya ketercapaian KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 71 dan ketuntasan belajar secara klasikal di atas 85 %. Hal ini dapat diketahui dari rendahnya rata-rata nilai ulangan harian pada materi sistem pernapasan pada manusia.
Berdasarkan kondisi tersebut, untuk proses pembelajaran pada materi sistem pernapasan manusia, perlu dilakukan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna yang antara lain dengan menggunakan metode tutor sebaya. Proses belajar tidak harus berasal dari guru ke siswa, melainkan dapat juga siswa saling mengajar sesama siswa lainnya (Thomson, 2010:80). Ada kalanya seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh kawan sebangku atau kawan yang lain karena tidak adanya rasa enggan atau malu untuk bertanya, guru dapat meminta bantuan kepada anak-anak yang menerangkan kepada kawan-kawannya. Pelaksanaan ini disebut tutor sebaya karena mempunyai usia yang hampir sebaya (Suharsimi, 2012:80).
Tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama. Inti dari metode pembelajaran tutor sebaya ini adalah pembelajaran dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sumber belajarnya bukan hanya guru melainkan juga teman sebaya yang pandai dan cepat dalam menguasai materi tertentu. Tutor sebaya mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan teman lainnya, sehingga pada saat dia memberikan bimbingan sudah dapat menguasai bahan yang akan disampaikannya.
Tujuan penggunaan metode tutor sebaya antara lain: guru bertugas sebagai fasilitator karena kesulitan yang dihadapi kelompok/siswa dapat diatasi melalui tutor sebaya yang ditunjuk guru karena kepandaiannya, dengan kerja kelompok anak yang kesulitan dapat dibantu dengan tutor sebaya tanpa perasaan takut atau malu.
Teknik pemilihan metode tutor sebaya adalah mengadakan latihan bagi para tutor, latihan dapat dilakukan melalui latihan kelompok kecil dimana yang mendapat latihan hanya anak-anak yang akan menjadi tutor sebaya dan melalui latihan klasikal dimana siswa seluruh kelas dilatih.
Langkah-langkah metode tutor sebaya antara lain: pilihlah materi dan bagi sub-sub materi, guru membentuk kelompok siswa secara heterogen sebanyak sub-sub materi, siswa yang pandai tersebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya, masing-masing kelompok mempelajari materi itu dengan dipandu siswa yang pandai, beri waktu yang cukup untuk berdiskusi, setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai dengan tugas yang telah diberikan, guru tetap sebagai nara sumber dan berilah kesimpulan serta klarifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu diluruskan.
Dari langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pembelajaran dengan metode tutor sebaya siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman materi pelajaran dan tentunya berdampak pula pada meningkatnya prestasi hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran metode tutor sebaya dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA materi Pemanasan Global pada siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Jatisrono semester genap sebelum Pandemi.
Oleh:
Suryadi, S. Pd
Guru Mapel IPA SMP Negeri 1 Jatisrono Wonogiri