JATENGPOS.CO.ID, – Salah satu hal yang penting dan sebagai dasar dalam dunia pendidikan adalah bagaimana cara dan usaha guru untuk meningkatkan proses pembelajaran. Pendidikan harus diberi makna mendalam bagi perbaikan, sebagai salah satu intrumen utama pengembangan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keberhasilan pembelajaran pada dasarnya merupakan perubahan positif selama dan sesudah proses pembelajaran dilaksanakan.
Apalagi di kondisi seperti saat ini, guru harus mampu membuat siswa menjadi aktif dan kreatif. Tidak diperbolehkannya pembelajaran tatap muka membuat guru bingung dan mencari solusi supaya pembelajaran bisa berhasil secara maksimal. Keberhasilan ini nanti dapat dilihat dari keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan perubahan positf yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pembelajaran tersebut.
Masalah umum yang sering ditemui oleh pendidik khususnya kelas 1 adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada pembelajaran calistung ( baca, tulis, dan berhitung ). Seperti yang telah terjadi di kelas 1 SD Negeri 2 Plosoharjo, Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Pandemi membuat siswa kelas 1 kurang pengawasan dari guru, mereka kurang belajar dan banyak bermain handphone. Guru tidak bisa mengajar secara tatap muka dan semua itu membuat pembelajaran terhambat. Diberlakukannya belajar secara daring tidak membuat efektif dalam pembelajaran terutama kelas 1, karena mereka masih banyak yang bermain sesuka hati mereka.
Berdasarkan rendahnya kemampuan siswa dalam calistung maka dipilihlah metode home visit pada pembelajaran. Menurut Prayitno, home visit dapat bermakna upaya mendeteksi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan pengertian di atas bahwa layanan home visit adalah suatu layaan yang dilakukan guru dengan mengunjungi orang tua atau tempat tinggal siswa untuk mengetahui keadaan siswa di rumah dan mencari berbagai informasi atau data guna memudahkan guru dalam mengentaskan masalah siswa.
Home visit dipilih guru dalam mengentaskan masalah siswa dalam pembelajaran khususnya keterampilan calistung. Guru datang ke rumah-rumah dan mengajar mereka supaya lebih paham dan lancar calistungnya. Calistung adalah suatu metode dasar anak bisa mengenal huruf dan angka. Keterampilan calistung membaca menulis berhitung bisa dikenalkan pada anak dimulai ketika anak berusia lima tahun. Usia-usia ini adalah usia emas yang harus dibri stimulus secara maksimal. (https://gurudigital.id/calistung-adalah-cara-belajar-mengajar-calistung-tk-sd-yang-menyenangkan/)
Penerapan metode home visit membuat keterampilan calistung siswa meningkat. Apalagi kelas 1 sebagai dasar untuk ke kelas berikutnya, mereka harus mampu mengenal huruf, angka dan pada akhirnya mampu membaca, menulis,dan berhitung ( calistung ). Guru dengan sabar mengajari siswa satu persatu, dan melalui home visit juga guru tahu masalah yang dihadapi siswa. Walaupun penerapan metode tersebut tidak setiap hari dilakukan ke siswa, setidaknya keterampilan calistung yang diajarkan guru ke siswa menjadi meningkat dan berhasil.
Setelah melakukan pembelajaran home visit di kelas 1 SD Negeri 2 Plosoharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, dapat disimpulkan bahwa keterampilan calistung siswa meningkat. Siswa juga lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan ini karena dengan menggunakan pembelajaran home visit peserta didik menjadi senang, aktif, dan kreatif.
Oleh : Sugiyati, S.Pd.
Guru  SDN 2 Plosoharjo, Kec. Toroh, Kab. Grobogan