28.6 C
Semarang
Sabtu, 12 Juli 2025

Metode Kupas Rangkai Suku Efektifkan Belajar Membaca Permulaan ATG

Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan atau kebutuhan anak. Kemampuan dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan, interaksi dengan lingkungan  anak  harus memiliki kemampuan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Keterampilan berbahasa tidak dapat dikuasai dengan sendirinya oleh anak, tetapi melalui proses pembelajaran.

Pada jenjang pendidikan dasar dikenal adanya pengajaran membaca permulaan. Pada tahap ini tugas guru diataranya : (1) memberikan kesempatan lebih lanjut kepada siswa untuk mempertajam kesadarannya terhadap bunyi dan bentuk, (2) menghubungkan antara bunyi yang diucapkan dengan huruf cetak, (3) mengembangkan konsep-konsep kata dan kalimat.

Membaca merupakan bagian dari perkembangan bahasa. Membaca dapat diartikan menterjemahkan simbol atau gambar ke dalam suara yang dikombinasikan dengan kata-kata. Mohammad Fauzil Adhim ( 2014: 31) mengatakan bahwa “kesiapan membaca pada anak dapat dirangsang dengan memberikan pengalaman pramembaca (prereading experience)”. Dengan mengenalkan satu atau lebih bagian membaca kepada anak akan timbul ketertarikan yang kuat untuk membaca. Anak bersemangat melihat buku atau sumber bacaan lain. Rasa ingin tahu anak tumbuh dengan kuat sehingga mendorong untuk bertanya. Hal ini merupakan bekal yang sangat berharga bagi proses pembelajaran mambaca pada anak.

Baca juga:  Belajar Melalui Tutor Sebaya Tingkatkan Prestasi Siswa

Kemampuan membaca Anak Tuna Grahita kelas II  ( ATG) SLB BC Binadsih Karanganom rendah atau  kesulitan membaca kata-kata dan kalimat sederhana. ATG rata-rata sudah mengenal huruf , saat membaca masih mengeja persuku kata sedangkan untuk membaca kata maupun kalimat sederhana masih belum mampu. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan peserta didiknya. Guru di tuntut untuk meningkatkan kreatifitasnya dan ketrampilan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat  dalam pembelajaran.  Peran serta orang tua juga sangat dibutuhkan dalam menyampaikan materi pembelajaran terutama  saat pembelajaran daring dimasa pandemi covig sekarang ini.

Metode Kupas Rangkai merupakan salah satu alternatif metode dalam  mengajarkan membaca permulaan  ATG kelas II di SLB BC Binadsih Karanganom Klaten. Menurut Supriyadi (2009:12) Metode Kupas Rangkai Suku Kata adalah suatu metode yang memulai pengajaran membaca permulaan dengan menyajikan kata-kata yang sudah di rangkai menjadi suku kata, kemudian suku-suku kata itu di rangkai, yang terakhir merangkai kata menjadi kalimat. Contoh kata mama. Guru menjelaskan arti kata mama itu kepada siswa sehingga mereka mendapatkan makna dari apa yang dipelajari. Kemudia kata mama dipisahkan menjadi dua suku kata yaitu ma dan ma (mama). Masing-masing suku kata dikupas lagi menjadi huruf-huruf, sehingga siswa mengenal bahwa kata mama itu terdiri dari huruf mama. Kegiatan selanjutnya adalah mengenalkan kata-kata yang lain, sehingga pada akhirnya siswa bisa membaca sebuah kalimat sederhana, misalnya: ini mama saya; itu bola budi, dan lainnya. Kata-kata yang digunakan sebagai contoh pembelajaran awal dipilih dari kata-kata sederhana, mudah, dan sudah dikenal oleh siswa, sehingga kegiatan pembelajaran membaca permulaan akan lebih cepat berhasil.

Baca juga:  Google classroom Optimalkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Masa Pandemi

Pelaksanaan pembelajaran dengan Metode Kupas Rangkai Suku Kata membantu ATG kelas II SLB Binadsih Karanganom Klaten  dalam membaca permulaan yaitu dalam membaca tidak lagi mengeja huruf demi huruf sehingga mempercepat proses penguasaan kemampuan membaca permulaan, dapat belajar mengenal huruf dengan mengupas atau menguraikan suku kata pada kata maupun kalimat yang dibacanya, dan  dapat secara mudah mengetahui berbagai macam kata.

Bintiyatun Dwiningsih, S.Pd

Guru SLB BC Binadsih Klaten


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya