Akibat adanya pandemic covid-19 di Indonesia, pembelajaran yang awalnya berada disekolah digantikan menjadi dirumah melalui system daring.Hal tersebut mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa, selain itu pembelajaran daring juga memiliki berbagai keterbatasan Misalnya, ketiadaan fasilitas gawai (ponsel, laptop, dan tablet), rendahnya pemahaman tentang media digital, terbatasnya kemampuan membeli pulsa, dan keterbatasan sinyal.Begitu pula dengan pembelajaran yang ada di SD Negeri 2 pandanarum tidak semua anak mempunyai perangkat yang bisa digunakan untuk pembelajaran daring,sehingga mau tidak mau guru harus berinovasi dan berkreasi untuk mengejar ketertinggalan siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring. Mengantisipasi adanya ketimpangan tersebut maka muncul gagasan untuk mengaplikasikan konsep pendidikan dengan hybrid Learning.
Hybrid learning adalah pendekatan model pendidikan yang menggabungkan pembelajaran online dengan pengajaran di ruang kelas nyata seperti waktu sekolah tatapmuka pada umumnya.Dalam desain pembelajaran hybrid ini mengkombinasikan kelas-kelas pembelajaran tatapmuka tradisional dengan pembelajaran online berbasis web dan atau pembelajaran yang dimediasi computer atau smartphone.Skema dan waktu pembelajaran di dalam dan di luar kelas diatur sedemikian rupa agar mendapatkan kelebihan dari masing masing pembelajaran.Skenario pembelajaran hybrid yang paling umum adalah menghadirkan peserta didik secara langsung dua kali dam seminggu dan terlibat dalam pembelajaran jarak jauh empat hari lainnya.Tentunya dengan tetap menetapkan protocol kesehatan yang ketat.
Menurut Jencks, hybrid learning merupakan suatu metode untuk menciptakan sesuatu dengan pola-pola lama (sejarah), namun dengan bahan dan teknik yang baru. (Jencks, C. :1997) Dengan kata lain menggabungkan bentuk-bentuk tradisional dengan teknik modern.sedang pengertian hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai oleh pserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar ( Kunandar,2013; 62). Tujuan dari pencapaian hasil belajar adalah melacak kemampuan peserta didik,mengecek ketrampilan kompetensi,mendeteksi kompetensi yang belum tercapai dan menjadi umpan balik untuk perbaikan peserta didik.
Pembelajaran model Hybrid memiliki beberapa kelebihan diantarnya Kelebihan lainnya tentang model hybrid adalah sosialisasi yang akan didapat anak-anak setelah beberapa bulan tidak bisa bersosialisasi dengan teman dan gurunya.Kelebihan dari metode pembelajaran hybrid lainnya adalah, dengan adanya kelas online akan membuat pengalaman belajar menjadi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai jenis kemampuan anak.Seperti guru dapat mengajar pelajaran secara virtual, merekamnya, dan membagikannya pada peserta didik. Dengan begitu, jika peserta didik belum memahami apa yang dipelajari, atau membutuhkan pelajaran yang diulang, yang mereka lakukan hanyalah mengakses pelajaran yang direkam, menekan tombol ulang, dan menekan putar.Peserta didik juga dapat mengakses pelajaran di mana pun dan kapan pun yang diinginkan, Â karena jumlah kelompok dan ukuran kelas yang lebih kecil dari pada hari-hari kelas pada umumnya.Evaluasi pembelajaran Hybrid mencakup evaluasi atau hasil capaian untuk mengukur penguasaan kognitif,afektif dan psikomotor.Ujian dapat dilakukan dengan tatap muka disekolah atau dilakukan secara daring.
Tujuan setelah dilakukan pembelajaran model hybdrid ini adalah meningkatnya hasil belajar peserta didik di SD Negeri 2 Pandanarum,Banjarnegara.Pembelajaran dapat berlangsung secara aktif dan menyenangkan sehingga kemampuan tertentu kognitif,afektif maupun psikomotorik dapat tercapai atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Oleh : NORMAN YULIA,S.d.SD
Guru SD Negeri 2 Pandanarum,Kec.Pandanarum,Kab.Banjarnegara