Dunia terus mengalami berbagai perubahan dalam berbagai bidang.Apalagi saat ini masih dilanda pandemi covid-19.Di bidang pendidikan,guru harus mampu beradaptasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Bukan perkara mudah mengubah kebiasaan pembelajaran dari tatap muka menjadi tatap maya. Proses pembelajaran yang sekarang dilakukan secara daring (dalam jaringan) tidaklah mudah dipahami oleh peserta didik kelas 4 SD Negeri Tonoboyo 2 Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2021/2022. Hal tersebut terlihat dari hasil pengerjaan lembar kerja peserta didik (LKPD) muatan pelajaran bahasa Indonesia kompetensi dasar (KD) 3.3. KD 3.3 berisi tentang menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan.Di dalam KD 3.3 terkait materi menyampaikan pertanyaan dengan menggunakan kata tanya.
Pengertian prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, diusahakan dan sebagainya (Badudu dan Zain, 2001: 1088). Hasil ini dapat dinyatakan dengan kuantitatif dan kualitatif. Hasil kuantitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan angka. Sedangkan hasil kualitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan kata-kata, seperti baik, cukup, sedang, kurang, dan lain-lain. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh murid sebagai hasil belajarnya baik berupa angka atau huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam perilaku tertentu. (M. Buchori, 1983: 24).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan peserta didik di dalam melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar dapat diperoleh dengan perangkat tes dan hasil tes yang akan memberikan informasi-informasi tentang apa yang dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila prestasi yang diperoleh menunjukkan nilai yang tinggi atau sesuai dengan target yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Prestasi belajar dapat dilihat pada hasil evaluasi, sedangkan evaluasi yang dimaksud untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai berbagai hal yang pernah diajarkan sehingga dapat diperoleh gambaran tentang pencapaian program pendidikan secara menyeluruh. Diakses pada tanggal 26 September 2021 di https://www.kumpulanpengertian.com/2018/10/pengertian-prestasi-belajar menurut.html#:~:text=pendidikan%20secara%.
Asdikamba atau adiksimba (bahasa Inggris: 5W+1H, Five Ws, W-H Questions) adalah pertanyaan yang jawabannya dianggap sebagai dasar pengumpulan informasi atau dalam memecahkan masalah. Asdikamba banyak digunakan dalam jurnalisme (dalam hal ini penyusunan berita), penelitian, dan penyidikan polisi. Keenamnya menjadi kerangka dalam menyusun laporan terkait subjek. Menurut landasan asdikamba, suatu laporan dapat dianggap lengkap bila dapat menjawab pertanyaan yang menggunakan kata tanya sebagai berikut: Siapa yang terlibat?Apa yang terjadi?Kapan terjadinya?Di mana kejadiannya?Mengapa hal itu terjadi?Sejumlah penulis juga menyertakan satu kata tanya, bagaimana, ke daftar pertanyaan: Bagaimana terjadinya?Pertanyaan tersebut haruslah faktual agar sempurna, semua fakta yang terjadi apa adanya harus disertakan dalam laporan. Yang penting, tidak ada pertanyaan yang hanya dapat dijawab “ya atau tidak”, “benar atau salah”, dan sebagainya.Diakses pada tanggal 26 September 2021 di https://id.wikipedia.org/wiki/Asdikamba#:~:text=Asdikamba%20atau%20adiksimba,salah%22%2C%20dan%20sebagainya.
Berdasarkan hasil pengerjaan LKPD bahasa Indonesia KD 3.3 sebelumnya ,ternyata peserta didik merasa kesulitan menentukan jenis kata tanya dan penggunaannya dalam kalimat tanya.Setelah diterapkan metode ADIKSIMBA, peserta didik dengan mudah dan mampu menyusun kalimat tanya secara benar.Mengapa bisa demikian?karena dengan akronim ADIKSIMBA (Apa,Di mana,Kapan,Siapa,Mengapa dan Bagaimana) jenis-jenis kata tanya mudah dihafal,dimengerti dan dipahami.
Oleh :
Siti Rokhimah, S.Pd.SD
SD Negeri Tonoboyo 2 Bandongan Magelang
