Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003, pada pasal 3 dinyatakan. “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Olahraga merupakan segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial (UU Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 dan peraturan pemerintah Tahun 2007 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional).
Tujuan Pendidikan Jasmani menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah : “Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih”.
Pendidikan jasmani dan kesehatan yang diberikan dilembaga-lembaga pendidikan ditujukan terutama pada upaya peningkatan kesegaran jasmani para siswa melalui pelaksanaan kegiatan jasmani yang diberikan dalam bentuk atletik, permainan, senam, bela diri, renang dan lain-lain. Lompat Jauh merupakan salah satu cabang atletik yang merupakan salah satu materi dalam pembelajaran PJOK yang diajarkan untuk siswa di tingkat Sekolah Dasar.
Siswa SD N Gesikan Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo untuk belajar atletik khususnya cabang lompat jauh kurang semangat dan kurang bergairah sehingga mempengaruhi hasil prestasi lompat jauh. Untuk meningkatkan hasil prestasi lompat jauh perlu adanya sebuah metode untuk membangkitkan semangat dan gairah siswa untuk mengikuti pembelajaran lompat jauh. Permainan atau perlombaan adalah solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut karena karakter siswa tingkat Sekolah Dasar adalah senang bermain.
Menurut Rusli Lutan (1991), bentuk permainan atau perlombaan untuk pelajaran lompat jauh bagi siswa Sekolah Dasar ada enam bentuk. Bentuk permainan itu adalah melompati parit, melompat dengan iringan musik, lompat kardus, melompati ban sepeda, melompati teman, dan lomba lompat jauh.
Lompat kardus merupakan salah satu bentuk permainan dalam materi lompat jauh. Lompat kardus dapat dilakukan dengan cara melompati kardus-kardus yang diletakkan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu tantangan kepada siswa untuk melompatinya. Hal ini dilakukan sebagai upaya adaptif guru dalam menyiasati kekurangan media pembelajaran PJOK. Guru menerapkan sebuah permainan menggunakanalat kardus bekas yang disusun berjajar atau dengan berbagai macam pola penataan yang intinya siswa bermain melompati karsus-kardus tersebut dalam sebuah kompetisi antar kelompok.
Peraturan dalam permainan lompat kardus adalah sebagai berikut : 1) Kelas dibagi menjadi kelompok kecil yang berangotakan empat sampai lima siswa. 2) Setiap kelompok melakukan kegiatan lompat melewati kardus-kardus yang telah disusun dengan bentuk atau pola yang dibuat oleh guru. 3) Setiap kelompok harus dapat melewati semua kardus yang sudah ditata membentuk sebuah pola. 4) Kelompok dinyatakan menang jika semua anggata kelompok telah menyelasaikan lompatan pada semua kardus dengan catatan waktu tercepat. 5) Bila ada anggota kelompok yang menyentuh kardus saat melakukan lompatan, maka anggota tersebut mengulangi permainan dari awal.
Dengan permainan lompat kardus, pembelajaran lompat jauh dapat berjalan secara dinamis, menarik dan menyenangkan untuk siswa. Kegiatan ini memacu siswa aktif mempelajari lompat jauh dengan gerakan yang benar sehingga kemampuan lompat jauh siswa meningkat. Peningkatan kemampuan lompat jauh siswa dapat dilihat dari hasil prestasi lompat jauh yang dilakukan siswa dalam praktek lompat jauh.
SUTOPO, S.Pd
SD Negeri Gesikan, Kec.Kemiri, Kab.Purworejo