spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Kolase Bahan Bekas Tingkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak TK

Motorik halus bagi anak usia dini adalah suatu hal yang sangat penting untuk perkembangan anak. Untuk ketrampilan hidup maka anak memerlukan tangan sebagai alat belajar, mereka harus belajar mengkoordinasikan mata dan gerakan tangan (Indraswari, 2013). Perkembangan motorik halus harus meningkat pada usia Taman Kanak-Kanak. Kemampuan koordinasi mata dan tangan anak usia 5-6 tahun semakin baik dan anak sudah dapat menggunakan kemampuan untuk melatih diri dengan bantuan orang dewasa (Suryana, 2017). Oleh karena itu sangat penting menstimulasi kemampuan motorik halus pada anak TK.

Kompetensi dasar dalam mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak TK diantaranya adalah dapat mengunakan anggota tubuh serta mampu menyajikan berbagai karya dalam bentuk gambar misalnya anak mampu menggunakan jari-jari tangannya untuk memegang pensil, memapu menggambar, menulis, menempel gambar pada pola dengan rapi dalam bentuk hasil karya (Mulyasa, 2013). Sehingga untuk mencapai kemampuan motorik halus yang optimal diperlukan media dan metode pembelajaran yang tepat.

Kenyataan yang terjadi di TK Bina Siswa Wonorejo Kec Tlogowungu Kab Pati bahwa hasil belajar anak tentang kemampuan motorik halus masih rendah, masih banyak anak terlihat belum terampil menggunakan tangan kanan dan kiri, anak banyak yang bosan dalam mengikuti pembelajaran. Kejadian ini disebabkan pendidik kurang memanfaatkan media pembelajaran. Selama proses pembelajaran, guru menggunakan motode pembelajaran yang kurang menarik. Metode pemberian tugas masih dilakukan oleh guru. Konsep bermain sesuai karakteristik anak TK belum dilakukan oleh guru dengan maskimal.

Baca juga:  Pembinaan CLCK Terhadap Kompetensi Guru

Untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak maka kegiatan kolase dengan bahan bekas dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Kegiatan kolase ini dapat melatih otot-otot tangan, dan melatih koordinasi mata dengan tangannya (Vitamami, 2013). Kolase merupakan cara menggabungkan beberapa objek menjadi satu. Kegiatan kolase juga mampu menghasilkan suatu karya seni, sehingga anak yang melakukan kegiatan ini akan merasa senang. Anak dapat menikmati atas hasil karya yang telah dibuat.

Dalam melakukan kegiatan kolase dapat dilakukan dengan memperkenalkan bahan yang dipakai. Selanjutnya anak membuat kolase menggunakan lem pada pola gambar sesuai kreatifitas anak. Pada kegiatan kolase, kegaiatan anak mengaktifkan jari tangannya untuk membuat karya. Penggunaan bahan bekas disekitar anak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kolase. Bahan bekas merupakan bahan yang sudah tidak digunakan tetapi masih bisa dimanfaatkan. Bahan bekas yang digunakan misalnya kertas, tutup botol, bungkus plastik, daun, biji-bijian, bekas rautan pensil dll. Aktifitas kolase menggunakan bahan bekas yang dilakukan oleh anak membuat bahagia. Konsep bermain sambil belajar selalu diterapkan pada proses pembelajaran anak TK.

Baca juga:  Antusiasme Siswa dalam Pelajaran Matematika dengan Model PBL

Kegiatan kolase dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak terutama dalam melatih kemampuan jari-jemari tangan, keterampilan menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas . Kegiatan kolase menggunakan bahan bekas dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak, dengan demikian guru harus meningkatkan berbagai macam kegiatan kolase dengan berbagai macam bahan untuk membuat kolase agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan dalam rangka meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak. Guru-guru untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini dalam memberikan pemahaman belajar kepada anak terutama menanamkan bermain sambil belajar, sehingga anak-anak tidak merasa terbebani dengan kegiatan belajar yang membosankan. Media kolase yang digunakan dapat dibuat lebih bervariatif lagi misalnya dari bahan alam.

 

MUT ALFIAH, S.Pd

Guru TK Bina Siswa Wonorejo Kec Tlogowungu Kab Pati

spot_img

TERKINI