MEMASUKI pembelajaran di semester 2 Tahun Pelajaran 2022/2023 agar prestasi belajar siswa dapat meningkat, maka guru perlu meningkatkan daya kreasi, kreativitas, serta melakukan inovasi dengan merancang pembelajaran yang membuat suasana kelas menjadi aktif, menarik, dan siswa dapat berinteraksi satu sama lain, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang kooperatif. Makna kata dan menyusun huruf menjadi sebuah kata adalah salah satu sub materi muatan Bahasa Indonesia pada Tema 5 yang saat ini dipelajari oleh siswa kelas II SDN Kedungsari 3. Agar siswa bisa memahami serta tertarik pada materi ini, maka guru menggunakan model pembelajaran aktif dengan menggunakan model pembelajaran “Scramble”.
Scramble adalah model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam kelompok untuk bekerja sama menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan cara menyusun huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, atau kalimat yang teracak menjadi sebuah paragraf yang utuh. Pada pembelajaran ini, perlu adanya kerja sama antar anggota kelompok untuk saling membantu teman sekelompok dapat berpikir kritis sehingga lebih mudah dalam menyelesaikan soal. Menurut Taylor dalam Atika (2014:12) Scramble adalah model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam menyusun huruf – huruf yang telah teracak, jadi siswa bertugas mengoreksi (membolak – balik huruf) jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang benar. Pembelajaran scramble merupakan pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Siswa dalam satu kelas dibagi menjadi kelompok dengan anggota 2 – 5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen yang terdiri dari laki – laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah (Sulistyowati, 2008:12). Model pembelajaran scramble mempunyai tiga bentuk yaitu : 1)scramble kata, 2)scramble kalimat, 3)scramble wacana. Manfaat menggunakan scramble : 1)siswa yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan terkurangi bebannya, 2)siswa lebih termotivasi untuk belajar, 3)meningkatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi. Langkah – langkah model pembelajaran scramble (Huda dalam Atika, 2013:13) : 1)guru menyajikan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, 2)guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, 3)guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada setiap kelompok dengan jawaban yang diacak susunan huruf – hurufnya, 4)siswa diminta menjawab soal dengan cara menyusun huruf – huruf yang telah tersedia di lembar jawaban sehingga menjadi jawaban yang benar, 5)guru memberikan poin pada setiap jawaban yang benar, 6)guru memberikan penghargaan.
Dalam materi pembelajaran Bahasa Indonesia, kita selalu menemukan kata dan kalimat. Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau ditulis yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa (KBBI, 2016). Menurut Suhardi (2013:60 – 70), fungsi kata dalam kalimat sebagai : subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat terbentuk dari beberapa kosakata. Menurut Kridalaksana (2001:92), kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final,dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa, klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan, satuan proporsional yang menjadi gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas, jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya. Dengan menggunakan model pembelajaran scramble kata dan scramble kalimat, siswa kelas II SDN Kedungsari 3 Kota Magelang dapat berpartisipasi aktif, bekerjasama dan bersosialisasi dengan tim/kelompok, serta peningkatan hasil belajar pada muatan Bahasa Indonesia.
Oleh :
ERNA DWIARIANTI, S.Pd.SD
Guru SD Negeri Kedungsari 3 Kota Magelang