Demoralisasi pada masyarakat mengakibatkan menurunya perdaban. Orang bijak mengatakan bahwa moral adalah hal utama yang harus dibangun agar menjadi masyarakat yang tertib, aman dan sejahtera. Hal itu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua kepada anak-anak. Nilai-nilai moral yang ditanamkan akan membentuk karakter yang merupakan pondasi penting bagi terbentuknya sebuah tatanan masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Indonesia sedang menghadapi masalah berat yang harus dilalui, yaitu terjadinya krisis multidimensi yang berkepanjangan. Masalah ini mengakar pada menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan oleh membudayanya praktik KKN, konflik antar etnis, meningkatnya kriminalitas, menurunnya etos kerja. Budaya-budaya tersebut adalah penyebab utama negara kita sulit untuk bangkit dari krisis. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Kegagalan penanaman karakter sejak usia dini akan bermasalah dimasa dewasa kelak. Oleh karena itu melalui pendidikan karakter sedini mungkin adalah kunci utama untuk membangun bangsa.
Pendidikan karakter sangat perlu ditanamkan kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran, kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Menurut Hidatatullah (2010:13), karakter adalah kualitas, kekuatan mental, moral atau budi pekerti yang merupakan kepribadian khusus sebagai pendorong serta pembeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Dalam pendidikan karakter di sekolah semua komponen harus dilibatkan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai perilaku warga sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan berkarakter.
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action) : (Thomas Lickona). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Dengan pendidikan karakter yang sistematis dan berkelanjutan anak akan menjadi cerdas emosinya, sebagai bekal dalam mempersiapkan diri menyongsong masa depan lebih mudah dan berhasil.
Sekolah adalah tempat yang strategis untuk pendidikan karakter karena anak-anak dari semua lapisan akan mengenyam pendidikan di sekolah. Selain itu anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, sehingga apa yang didapatkannya di sekolah akan mempengaruhi pembentukan karakternya.
Penerapan Pendidikan karakter di SDN 4 Ledokdawan kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan, Karakter di sini adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, bepikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan tersebut berupa Sejumlah nilai moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, hormat pada orang lain, disiplin, mandiri, kerja keras, kreatif. Konsep penerpan pendidikan karakter yang digunakan oleh SDN 4 Ledokdawan adalah konsep pembiasaan, pembiasaan dilakukan agar siswa dapat terbiasa dengan kegiatan yang dilakukan di sekolah dan dapat menerapkannya di lingkungan luar sekolah. Kegitan pembiasaan yang dilakukan seperti menyanyikan lagu wajib dan berdoa bersama di lapangan, berbaris sebelum masuk kelas,mengumpulkan botol bekas pada hari selasa dan sebagainya.
Diharapkan dengan diterapkannya pendidikan karakter di SD Negeri 4 Ledokdawan dapat membentuk pribadi siswa berperilaku yang sesuai dengan moral-moral Pancasila dan agama. Untuk itu penerapan pendidikan karakter di SD sangat diperlukan, sehingga kita dapat menjadi orang yang bermoral.
Oleh: Gimin, S.Pd.SD
Kepala SDN 4 Ledokdawan Kec. Geyer Kab. Grobogan