Pemahaman diri merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang. Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang belum memahami tentang dirinya sendiri. Apalagi siswa. Siswa jenjang SMP merupakan remaja yang sedang mengalami masa transisi atau masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Ada banyak gejolak yang dirasakan, mulai dari kecemasan, bingung, takut, malu, dan sebagainya. Untuk itu perlu sekali diarahkan agar siswa belajar memahami dirinya sendiri. Apalagi dalam layanan bimbingan konseling pemahaman diri adalah salah satu tema yang sangat tepat.
Pemahaman diri menurut Hartono (2010:209) adalah pengenalan secara mendalam atas potensi-potensi dirinya yang mencakup ranah minat, abilitas, kepribadian, nilai, dan sikap. Apabila seseorang memiliki pemahaman diri yang baik akan membuat orang tersebut mengetahui apa potensi serta kekurangan yang ada dalam dirinya. Banyak orang yang dengan mudah mengenali orang lain, namun sulit mengenali dirinya sendiri. Karena mengenal diri sendiri tidaklah semudah mengenal orang lain. Oleh karena itu kita dengan mudah menemukan kesalahan orang lain tetapi tidak mudah melihat kesalahan diri sendiri. Akibatnya banyak orang menganggap bahwa orang lain selalu salah, kurang, dan tidak ada benarnya. Begitu pula sebaliknya dirinya selalu dianggap benar. Semakin kita mampu mengenali diri maka akan semakin mengetahui tujuan hidup kita, impian dan cita-cita yang ingin kita raih, akan menyadari kemampuan, bakat, minat yang dimiliki dalam meraih impian, serta menerima perkembangan fisik dan psikis awal remaja serta dapat hidup penuh percaya diri.
Dalam pemahaman diri kita ada banyak cara yang dapat menggunakan. Salah satunya dengan melalui teori Johari Window. Teori ini mengajari kita untuk memahami diri sendiri tidak hanya dari pandangan pribadi namun juga melibatkan pandangan orang lain. Teori Johari Window menyebutkan bahwa dalam diri seseorang terdapat 4 bagian yang disebut dengan panel jendela atau kuadran, setiap ukuran yang menggambarkan informasi mengenai perasaan, perilaku, pandangan, kualitas, dan motivasi mengenai diri sendiri. Melalui empat kuadran ini dapat diketahui bagian lain dari diri kita. Empat kuadran Johari Window adalah 1. Kuadran 1 atau Jendela Terbuka, jendela terbuka menunjukkan perilaku perilaku dimana seseorang sadar akan dirinya dan orang lain juga memahaminya. Dengan kata lain kuadran ini menunjukkan perilaku yang kita dan orang lain sama-sama ketahui, misalnya keadaan fisik, status, asal daerah, dan lain-lain 2. Kuadran 2 atau Jendela Buta, jendela buta menunjukkan sifat yang dimiliki seseorang namun tidak ia kenali akan tetapi dikanal oleh orang lain. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita. 3. Kuadran 3 atau Jendela Tertutup, Jendela tertutup yaitu daerah perilaku yang dimiliki seseorang yang ia kenali namun tidak bersedia untuk dibagikan pada orang lain sehingga orang lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan, dan sebagainya. 4. Kuadran 4 atau Jendela Gelap, jendela misteri yaitu perilaku, sifat, bakat, potensi yang dimiliki seseorang namun tidak diketahui baik dirinya maupun orang lain. Hal ini bisa jadi merupakan potensi tersembunyi dari diri seseorang yang belum diketahui. Jika ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita maka kita harus bisa membuka jendela tersebut selebar mungkin karena semakin kita membuka lebar jendela itu maka akan semakin mengerti siapa diri kita.
Demikianlah kami menggunakan teori Johari Window untuk lebih mengarahkan siswa dalam memahami dirinya sendiri.
Dewi Puspita Sari, S.Psi
SMP Negeri 1 Ngrampal, Sragen
Guru BK SMP Negeri 1 Ngrampal