JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Meski realisasi PBB Pemkot Semarang hampir terpenuhi hingga 90% dari nilai total Rp 550 M, Pemkot tetap bekerja keras untuk menagih wajib pajak hingga 100 persen. Bahkan melalui Bapenda, Pemkot menggandeng Kejaksaan Negeri untuk menagih para penunggak pajak.
Hal itu dikatakan Plt Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu alias Mbak Ita, dalam mendorong para wajib pajak agar taat membayar pajak.
“Masih ada sisa waktu untuk meningkatkan capaian pajak. Kita akui tahun 2022 ini ada kenaikan pendapatan sektor pajak mencapai 8,8 persen jika dibandingkan 2021,”jelasnya.
Dari capaian tersebut, Pemkot Semarang sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Bependa dan Wajib Pajak yang tertib membayar pajak.
“Kami berharap masyarakat atau Wajib Pajak membayar pajak tepat waktu. Itu karena hasil pajak akan dikembalikan lagi ke masyarakat melalui pembangunan. Tidak hanya PBB, namun juga pajak dan retribusi lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, Pemkot Semarang masih akan memaksimalkan pendapatan pajak hingga akhir 2022. Misalnya dengan pengoptimalan Pungutan Atas Perolehan Hak Atas Tanah dan Atau Bangunan (PHBT).
“PBB yang sudah dibayarkan di angka Rp 516 miliar, masih kurang Rp 36 miliar dari target Rp 550 miliar,” katanya.
Meski demikian Indriyasari menjelaskan, pengoptimalan PHBT di Kota Semarang masih menunggu pembagian sertifikat PTSL. Upaya pengoptimalan pajak diterangkannya, juga akan menyasar ke sektor perhotelan dan restoran.
“Kami juga menunggu penyerahan sertifikat dari BPN kepada masyarakat, sehingga pajak belum dapat kami tagih. Pajak hotel dan restoran tahun ini mengalami kenaikan cukup signifikan,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, Bapenda telah bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kota Semarang untuk menagih tunggakan Wajib Pajak yang belum dibayarkan.
“KPK juga membantu kami dalam hal pengawasan untuk meminimalisir terjadi kebocoran pajak. Harapan kami Wajib Pajak yang belum membayar pajak bisa segera membayar pajak. Ini karena kontribusi pajak sangat dibutuhkan untuk pembangunan di Kota Semarang,” terangnya. (akh/jan)