Belasan Desa di Grobogan Dilanda Banjir

Genangan banjir di wilayah Jateng. Foto : dok/Jatengpos.co.id

JATENGPOS.CO.ID, GROBOGAN – Belasan desa yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dilanda banjir menyusul curah hujan tinggi sehingga air sungai melimpas karena tidak mampu menampung debit air yang terlalu besar, Kamis (28/12).

Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Agus Sulaksono dihubungi via telepon dari Kudus, Kamis, desa yang dilanda banjir berjumlah 16 desa yang tersebar di lima kecamatan.

Di antaranya, tersebar di Kecamatan Karangrayung, Penawangan, Toroh, Gubug dan Tegowanu.

Untuk ketinggian genangan banjir, bervariasi, sedangkan saat ini genangan banjir mulai berkurang.

iklan

Selain disebabkan karena debit air sungai di Kabupaten Grobogan melimpas, kata dia, ada pula yang disebabkan karena tanggul sungai jebol akibat debit air yang terlalu besar sehingga tidak mampu menahannya.

Baca juga:  Ganjar Intensifkan Komunikasi Linsek Tangani Banjir di Kudus

Tanggul sungai yang jebol tersebut, lanjut dia, berada di Sungai Jajar turut Desa Mojoagung, Kecamatan Karangaryung dengan panjang tanggul 7 meter dengan kedalaman 3 meter.

“Perbaikan tanggul hanya bisa dilakukan ketika debit air sungainya menurun,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, lanjut dia, belum ada warga yang berminat mengungsi karena mereka beranggapan bahwa genangan banjir hanya berlangsung sebentar.

Apalagi, lanjut dia, daerah yang tergenang banjir saat ini memang termasuk daerah rawan bencana banjir.

“Kami mengimbau warga untuk tetap waspada, karena saat ini memang sedang memasuki musim hujan. Sebaiknya, barang-barang berharga disimpan di tempat yang aman dari jangkauan banjir,” ujarnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Grobogan Budi Prihantoro menambahkan, bahwa dampak banjir paling parah di Karangrayung, karena ada tujuh dusun. Untuk banjir di Karangrayung dan Penawangan, kata dia, akibat tanggul sungai yang jebol, sedangkan kecamatan lainnya akibat luapan air sungai.

Baca juga:  Dinkes Kudus Target Vaksinasi 12.000 Guru Tuntas Bulan Ini

Limpasan air sungai mulai memasuki kawasan pemukiman, kata Budi, diperkirakan terjadi Kamis (28/12) pukul 06.00 WIB.

“Kedalaman air yang merendam permukiman bervariasi, maksimal mencapai 1 meter,” ujarnya.

Bencana banjir di Kabupaten Grobogan tidak hanya kali ini, karena pertengahan November 2017 juga terjadi bencana serupa.

Adapun desa yang dilanda bencana berada di Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan.

Banjir disebabkan karena curah hujan tinggi, sehingga tanggul saluran irigasi di desa setempat jebol menyusul tingginya debit air.

Akibatnya, puluhan rumah warga di desa setempat terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. (drh/ant)

iklan