JATENGPOS.CO.ID. SLAWI- Para wisatawan dan investor dari luar daerah mulai melirik wilayah Kabupaten Tegal. Hal itu menyusul adanya pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang melintasi wilayah tersebut. Untuk itu, Pemkab Tegal harus mulai mempersiapkan akses jalan yang layak untuk menuju ke obyek wisata.
“Walaupun jalan tol belum dibuka, tapi para wisatawan dan investor sudah mulai melirik pesona alam di Kabupaten Tegal,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun, Sabtu (20/1/2018).
Pembangunan Jalan Tol Brebes-Pemalang yang melintasi wilayah Kabupaten Tegal saat ini memang masih dalam proses finishing. Diperkirakan, pertengahan tahun ini jalan bebas hambatan itu mulai beroperasi. Namun, para wisatawan sudah mulai terlihat berkunjung di Kabupaten Tegal.
“Liburan kemarin banyak plat luar kota yang berwisata di Tegal. Ini karena akses dari Jakarta dan sekitarnya menuju wilayah Kabupaten Tegal sudah mudah,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Kesempatan itu, lanjut dia, harus benar-benar dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah daerah. Salah satunya, akses jalan menuju obyek wisata yang selama ini masih dikeluhkan pengunjung. Dicontohkan, akses menuju obyek wisata air panas Guci di Kecamatan Bumijawa yang setiap liburan selalu macet. Hal itu karena jalan sempit dan tidak ada jalan tembus untuk akses keluar masuk kendaraan.
“Ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Pariwisata, tapi juga dinas terkait harus ikut membenahinya,” kata wakil rakyat dari wilayah Suradadi, Warureja, Kramat ini.
Dia menambahkan, akses jalan menuju wisata butuh peran serta dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat. Sementara untuk lampu penerangan jalan dibutuhkan Dinas Perumahan dan Tata Ruang, serta Dinas Perdagangan untuk mengelola para pedagang di obyek wisata. Selain itu, dinas lainnya juga harus ikut berperan aktif dalam pengembangan pariwisata.
“Jadi, semua lini harus bergerak untuk ikut pengembangan wisata. Kesempatan kita terbuka lebar, tapi harus dibarengi dengan pembenahan fasilitas wisata,” tegas Bahrun.
Kepala UPTD Pariwisata Guci Abdul Haris membenarkan jika akses jalan menuju Obyek Wisata Guci masih sempit. Bahkan, jalan tersebut juga masih minim lampu penerangannya. Sehingga sangat membahayakan bagi wisatawan yang tidak mengenal medan untuk menuju ke lokasi pada malam hari.
“Harapan kami, ada jalan tembus untuk kendaraan wisatawan. Lampu penerangan juga harus diprioritaskan supaya pengunjung merasa nyaman saat berwisata di Guci pada malam hari,” ujarnya. (yer/ima/jpnn/muz)