JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Solo Batik Carnival (SBC) 2019, Sabtu (27/7), benar-benar paten. Gubernur Jawa Tengah, Walikota Solo, Wakil Walikota Solo, Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenoar, Kadispar Jawa Tengah, Kadispar Solo, sampai ketua pelaksana, semuanya tampil gagah dengan kostum karnaval 11 negara ASEAN. Solo langsung heboh. Venue SBC langsung diserbu ratusan ribu orang.
Yang menarik, 11 negara ASEAN tadi tampil dengan brand pariwisatanya masing-masing. Indonesia tampil apik dengan Wonderful Indonesia. Filipina, Kay Ganda Philippines. Malaysia dengan Truly Asia Thailand dengan Amazing Thailand. Singapura, Passion Made Possible. Serta Myanmar, Be Anchented
Itu belum termasuk Brunai Darussalam, The Greean Heart of Borneo, Laos, Simply Beautiul Laos, Vietnam, Timeless Charm Vietnam), Kamboja, Kingdom of Wonder CAmbodia, dan Timor Leste, Being First Has Its Rewards.
“Ini Agenda tahunan. Kami sangat apresiasi dengan kegiatan yang didukung Kementerian Pariwisata ini karena memberikan hiburan bagi masyarakat dan mampu menyedot wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” kata Walikota Solo F.X Hadi Rudyatmo, Sabtu (27/7).
Tampilan kostum karnavalnya tak kalah dari pawai karnaval Rio de Janeiro. Settingan defilenya juga tak kalah wow dari Olimpiade. Semuanya diset dengan standar global. Sangat keren.
Sebanyak 130 peserta dari berbagai daerah tampil sangat oke. Semuanya terlihat lincah bergerak seperti peragawati di catwalk. Tema Suvarna Bhumi the Golden of ASEAN yang diangkat langsung terlihat jelas. Semuanya benar-benar mencerminkan makna sebagai “Negara Emas”.
“Saya sangat bangga dengan Solo Batik Carnival. Evennya dikreasikan dengan sangat bagus. Jadi silakan berlibur ke Solo. Atraksi, Akses dan Amenitasnya sangat lengkap. Semua sudah ada di Solo,” tutur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Saat even dimulai, Solo tak ubahnya seperti Bali. Turis-furis asing berdialog bahasa Inggris, Mandarin, atau Singapura, terdengar hampir di setiap sudut acara.
Jalan Bhayangkara depan Stadion Sriwedari menuju Bentang Vastenburg full wisatawan. Semua terlihat antre mengular hingga 3 km.
“Tahun ini terasa sangat spesial lantaran semua stakeholder mengenakan kostum karnaval 11 negara ASEAN. Bayangkan, 11 negara ASEAN tampil jadi satu di Solo. Solo langsung jadi bahan perbincangan masyarakat ASEAN,” kata Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty.
Kesan yang terasa, BSC langsung memperkuat Solo sebagai kota budaya yang kreatif. Evennya juga menginspirasi masyarakat lewat karya yang ditampilkan. Dan yang lebih penting lagi, message untuk melestarikan batik sebagai kekayaan budaya Indonesia tersampaikan dengan kemasan yang elegan.
“Idenya sangat bagus, mempromosikan 11 negara ASEAN dari Solo,” tutur Menpar Arief Yahya.
Yang membuat Menpar happy, ada semangat Indonesia Incorported yang ditampilkan. Selutuh stake holder bahu membahu turun langsung ke lapangan mempromosikan wow-nya SBC dari Solo.
“Semangat yang harus dijaga adalah “Indonesia Incorporated.” Bangsa ini harus bersatu, mensinergikan seluruh kekuatan, memperkuat semua lini. Begitupun SBC yang didukung Gubernur Jateng, Wali Kota dan wakil Wali Kota, hingga tim CoE Kemenpar. Secara tidak langsung juga bisa membangkitkan gairah MICE di Solo. Ini luar biasa! lanjutnya.(rif)