BPBD Banjarnegara Intensifkan Sosialisasi Kebencanaan Kepada Siswa Sekolah

JATENGPOS.CO.ID, Banjarnegara – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah akan terus memperkuat sosialisasi kebencanaan di sekolah-sekolah yang ada di wilayah setempat.

“Kami terus mengintensifkan dan memperkuat sosialisasi mengenai kebencanaan kepada generasi muda melalui kunjungan ke sekolah-sekolah,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya baru saja melakukan kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana di Sekolah Dasar Negeri 1 Krandegan, Kabupaten Banjarnegara. Ada sebanyak 253 siswa dan 35 orang guru yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya juga melakukan kegiatan serupa di TK Askia Parakan Canggah Banjarnegara.


Baca juga:  Penahanan Ngarohmin Pencuri Kayu Suren Ditangguhkan

“Kegiatan yang kami lakukan adalah memperkenalkan mengenai dasar-dasar penanggulangan bencana dan upaya penyelamatan saat gempa,” katanya.

Selain itu, dia menambahkan, pihaknya juga mengajak siswa-siswa sekolah dasar untuk menonton film mengenai penanggulangan bencana.

“Kami juga mengajak para siswa dan peserta lainnya untuk melakukan kegiatan simulasi bencana gempa,” katanya.

Ia menargetkan, kegiatan tersebut nantinya akan menyasar seluruh sekolah yang ada di Banjarnegara.

“Target kami seluruh sekolah. Hal ini sangat penting karena siswa sekolah adalah agen-agen perubahan yang diharapkan dapat meneruskan informasi yang diterimanya kepada lingkungan terdekatnya masing-masing,” katanya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya terus mengintensifkan sosialisasi agar anak-anak sejak usia dini mendapatkan pemahaman terkait potensi ancaman bencana yang mungkin saja ada di sekitar mereka.

Baca juga:  Pemprov Jateng Akan Berlakukan Pendidikan Antikorupsi Di Jateng

Ia juga berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu upaya penguatan budaya masyarakat tangguh bencana.

“Melalui upaya penguatan yang dilakukan diharapkan budaya tangguh bencana tersebut mampu terus hidup di dalam kehidupan bermasyarakat sejak usia dini,” katanya. (fid/ant)