JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Wacana usulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih terus digodok Pemerintah Daerah Jawa Tengah (Jateng). Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan untuk mengoptimalkan Jogo Tonggo (jaga tetangga,red) selama PSBB belum diterapkan.
“Mulai Senin kita melakukan tindakan-tindakan yang lebih keras lagi untuk masyarakat bisa semua tertib. Kami belum menuju PSBB, tapi hari ini kami minta semua ikuti protokol-protokol yang baik, selalu pakai masker dan wajib hukumnya, sekali lagi wajib hukumnya pakai masker dan wajib menjaga jarak 1,5 meter,” kata Ganjar usai rapat bersama kepala daerah se-Jateng di gedung Gradika Bakti Praja, Semarang, Jumat (24/4).
“TNI Polri sudah mendukung, Bupati wali kota semua sudah siap berikut perangkatnya. Kita akan sosialisasi terus sekaligus melakukan patroli, mudah-mudahan masyarakat semua bisa ikuti dan memahami semua ini,” imbuhnya.
Ganjar lalu menyinggung soal gerakan Jogo Tonggo yang sudah diluncurkan. Gerakan ini dilakukan dengan mengoptimalkan pemantauan di tingkat RW hingga menjamin ketersediaan pangan selama masa pandemi.
“Kita sudah launching Jogo Tonggo, jadi Jogo Tonggo ini, kita-kita semua di tingkat RW untuk saling menjaga tetangga di lingkungan wilayahnya. Siapa yang keluar masuk terus kemudian profil mereka dari mana saja,” ucap Ganjar.
“Kemudian ada pemudik, sudahkan masih karantina? Kemudian berapa yang mesti kita bantu? Berapa kelompok rentan, yang perempuan, yang anak-anak, yang penyandang disabilitas, dicek semua sehingga dalam lingkup RW bisa dilakukan kontrol yang baik,” urainya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun setuju dengan gagasan Jogo Tonggo tersebut. Dia bakal menyiapkan 16 pos pantau di masing-masing Kecamatan dengan tim patroli masing-masing pos ada tiga tim.
“Ada 16 pos pantau letakkan di Kota Semarang dan siapkan tim patroli dimasing masing-masing kecamatan ada 3 tim, jadi ada 48 tim dari satuan wilayah TNI Polri dan dibantu Dishub, Satpol PP dan Dinkes,” jelasnya.
Hendi sapaan karibnya, mengatakan gagasan Jogo Tonggo sesuai dengan yang kultur di Kota Semarang. Hendi pun bakal menyusun peraturan wali kota untuk mendukung kegiatan ini.
“Melihat apa yang digagas Pak Gubernur tentang Jogo Tonggo, hampir sejalan dengan yang terjadi di Kota Semarang. Jadi ingin kita berlakukan pembatasan wilayah yang non PSBB, kita siapkan Perwalnya dari masukan pak Gubernur,” katanya.
“Insyaallah hari ini jadi, sehingga punya waktu seminggu sosialisasi kepada masyarakat,” sambung Hendi.(udi)