JATENGPOS.CO.ID, BATANG – Rupanya, Bupati H Wihaji berbakat bisnis sembako. Buktinya, jualan sembako Bupati H Wihaji di samping rumah dinasnya di Jl Veteran tampak laris manis. Bupati tampak luwes melayani pembeli. Tak kurang dari sejam, tumpukan sembako langsung ludes. Habis tak bersisa. “Ini Pasar Murah hajatanya Korpri dan Dharma Wanita untuk membantu masyarakat,” terang H Wihaji disela melayani pembeli. .
Pasar murah ini dalam rangka HUT Korpri ke 46 dan HUT Dharmawanita. Bupati selaku Pembina Korpri mengatakan, pasar murah bagain dari kepedulian Korpri pada masyarakat Batang yang kurang mampu. Sedangkan Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasikhin menjelaskan, Korpri menyediakan 500 paket sembako, yang terdiri dari beras, gula pasir, minyak dan telur. “Kita sediakan 500 paket sembako. Rincianya, beras 5 kg, 2 minyak liter, gula pasir 1 kg, telur 1 kg. Sepaket sembako normalnya di pasar normal seharga Rp. 100 ribu, tapi kita hanya jual Rp. 60 ribu. Jadi kita subsidi Rp 40 ribu,” terang Nasikhin. Selain sembako, juga dijual sayuran dan pelayanan kesehatan gratis.
Sementara, di Kota Pekalongan, Walikota HM Saelany Machfudz juga menyerahkan 50 Paket Sembako dan tali asih kepada warga lansia miskin dan penyandang disabilitas. Bahkan, Walkot di dampingi Kadin Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) menyambangi langsung kerumah warga penyandang disabilitas di Kelurahan Tirto Rt 02/RW 01, tepatnya Rumah Akmal Akbar yang berusia 15 tahun. “Bantuan ini merupakan iuran dari Korpri Kota Pekalongan untuk membantu warga yang membutuhkan. Kami ingin berbagi rasa kebahagian kepada lansia miskin dan penyandang disabilitas di HUT Korpri ini, ” terang Walikota Pekalongan H.M Saelany.
Saelany berharap bantuan itu bisa bermanfaat bagi lansia miksin dan penyandang disabilitas. Sementara itu Amir Sodik Ayah dari Akmal Akbar mengaku mengaku bahagia dan senang dengan bantuan ini. ” Alhamdulillah dapat bantuan dari walikota. Saya harap bantuan semacam ini terus diberikan kepada masyarakat yang benar- benar membutuhkan, ” tukasnya. (wan/dik)