JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Curah hujan tinggi yang mengguyur sebagian besar wilayah Jawa Tengah sejak beberapa pekan ini telah menimbulkan potensi bencana, seperti genangan air dan pelunakan struktur tanah. Bahkan, salah satu infrastruktur kelistrikan berupa tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PLN, pada Selasa (25/2/2020) sekitar pukul 23.26 WIB turut roboh terdampak ekstrimnya cuaca.
Tower No. 67 SUTT 150 kV Rembang-Pati dan Rembang-PLTU Rembang mengalami gangguan lantaran perubahan struktur tanah. Akibat kejadian tersebut, sejumlah wilayah di Kabupaten Rembang dan Blora mengalami padam listrik.
Wilayah yang terdampak di Kabupaten Rembang antara lain Kecamatan Gunem, Pancur, Sarang, Sluke, Sumber, Kragan, Pamotan, Sedan, Kaliori (sebagian), Lasem (sebagian), Rembang (sebagian), dan Sulang (sebagian).
Sedangkan di Kabupaten Blora wilayah yang terdampak antara lain Kecamatan Todanan, kunduran, Japah, Ngawen, Banjarejo, Randublatung, Doplang, Jati, Blora Kota (sebagian), Tunjungan (sebagian), Jepon (sebagian), Cepu (sebagian), dan Kedungtuban (sebagian).
Disinyalir, tower yang berlokasi di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang ini roboh akibat hujan berkepanjangan, sehingga kekuatan struktur tanah sebagai penyangga pondasi tower berkurang karena genangan air.
Menurut Senior Manager General Affairs PLN Distribusi Jateng & DIY, Elly Oktaviani Ciptati, pihak PLN sudah melakukan upaya pernormalan yaitu dari sisi distribusi listrik PLN sedang mengupayakan manuver jaringan 20 kV untuk meminimalisir dampak akibat gangguan. Dengan begitu, masyarakat terdampak tidak mengalami padam listrik terlalu lama.
Sementara itu tim dari transmisi mengerahkan 75 personil gabungan dari Rembang, Kudus, dan Semarang untuk melakukan recovery tower yang roboh.
“Fokus kami adalah mengamankan warga serta menyalakan listrik ke pelanggan secepat mungkin, dan kami memohon maaf kepada masyarakat yang terdampak padam listrik akibat kejadian ini,” tutupnya.(aln)