JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Hujan yang terus mengguyur wilayah Boyolali selama sehari semalam, mengakibatkan terjadinya tanah longsor di sejumlah lokasi. Sejumlah titik, longsor menutup akses jalan. Tanah longsor paling banyak terjadi di lereng gunung Merapi dan Merbabu di wilayah Kecamatan Selo dan Cepogo.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Purwanto, mengatakan titik longsor ada di Desa Selo dan Tarubatang, Kecamatan Selo dan Desa Genting, Kecamatan Cepogo.
“Laporan yang masuk, terjadi tanah longsor di Kecamatan Selo dan Cepogo. Serta di Kecamatan Klego,” kata Purwanto, Rabu (29/11).
Longsor terjadi sekitar pukul 19.30 WIB Selasa (28/11) malam. Di sejumlah titik, longsor menutup akses jalan antar desa dan antar kecamatan. Antara lain di Dukuh Selo Duwur, Desa Selo, Kecamatan Selo. Kemudian di Desa Tarubatang, Kecamatan Selo terdapat dua titik longsor menutup akses jalan menuju Desa Jeruk, Kecamatan Selo dan Pantaran, Kecamatan Ampel.
Longsor juga terjadi di wilayah Desa Genting, Kecamatan Cepogo. Longsor di lokasi ini, menutup setengah badan jalan di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) tersebut. Namun sepeda motor dan mobil masih bisa melintas.
Pagi kemarin, warga bersama relawan bergotong-royong menyingkirkan material longsor. Menggunakan peralatan tradisional, seperti cangkul dan sekop, mereka menyingkirkan material longsor.
Bencana alam juga terjadi di Kecamatan Klego. Pohon jati tumbang menimpa rumah Muh. Yusup (36) warga Desa Karangmojo, Kecamatan Klego. Beruntung, keluarga ini selamat dan tidak ada yang terluka.
Tanah longsor juga terjadi di Desa Karangmojo dan sempat menutup akses jalan. Warga sekitar langsung melakukan gotong-royong membersihkan material tanah longsor, sehingga jalan kembali bisa dilintasi. Lebih lanjut, Purwanto mengimbau kepada warga masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. (aji/saf)