Derita Bocah Penderita Kista Hati, Butuh Setengah Miliar untuk Biaya Pengobatan

Yuda anak penderita kista hepar hanya tergeletak lemas di kamarnya ditemani sang ibu. FOTO : ADHI PRAMANTO/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Yuda Adi Pratama (6) warga Desa Jatisono RT 05 RW 01 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak hingga kini harus terbaring lemah. Siswa kelas 1 MI Mifda Jatisono tersebut menderita penyakit yang cukup langka dan sulit pengobatannya.

Penyakit bernama kista hepar atau kista hati tersebut harus diderita anak pasangan Toso Rokhim dan Anik Umi Ati sejak sejak dua tahun yang lalu. Penyakit yang penyebabnya diduga berasal dari hewan peliharaan ini membuat tubuh Yuda menjadi sulit berkembang.

Hal ini disebabkan Yuda mengalami kekurangan asupan gizi akibat penyakit yang dideritanya. Berbagai metode pengobatan sudah dicoba oleh kedua orang tuanya, namun penyakit si bocah tak kunjung sembuh.

Baca juga:  UNS Tanggung Biaya Pengobatan 25 Mahasiswa yang Positif COVID-19

Meskipun ditanggung BPJS dan mendapatkan surat KIS namun ternyata tidak membuat keluarganya bisa tenang. Sebab setelah sempat dirawat di RSUD dan RS Kariadi dua rumah sakit ini menyerah karena keterbatasan alat yang ada.


Satu-satunya jalan adalah dengan membawa Yuda berobat ke RSCM di Jakarta. Bukan hanya itu, kendala lainnya adalah masalah biaya yang tidak ditanggung oleh BPJS atau KIS, dan jumlahnya fantastis, yakni mencapai angka Rp 500 juta atau setengah milyar.

Ayah Yuda yang hanya bekerja sebagai supir tentu saja kebingungan mencari uang sebanyak itu. Bahkan jika harta mereka dijual semua belum cukup untuk menanggung semua biaya pengobatan anaknya tersebut.

Baca juga:  Jembatan Rp 4,9 Miliar Bisa Dilewati 

“Kami meminta tolong kepada siapa saja, untuk bisa membantu kami dalam meringankan beban pengobatan yang harus ditanggung,” ujar Anik Umi ibunda Yuda.

 

Sebelumnya Yuda sempat dirawat di RSUD Demak, namun karena si anak mengalami stress akibat kelamaan berada di rumah sakit, akhirnya pihak keluarga membawanya pulang dan memilih untuk merawatnya sendiri.

“Sudah enam kali opname, sehingga anak kami menjadi stress dan mengajak pulang saja. Kami juga masih menunggu kabar pendonor dari RSCM,” imbuh sang ibu.

Sementara itu Bupati Demak HM Natsir dan rombongan yang menjenguk Yuda mengaku sangat perihatin dengan kondisi Yuda saat ini. Bupati juga mengajak siapa saja yang merasa mampu untuk dapat membantu biaya pengobatan Yuda agar secepatnya sembuh dan bersekolah seperti teman-temannya yang lain.

Baca juga:  Sepanjang 2019, Baznas Jepara Telah Salurkan Dana ZIS Sebesar Rp3,3 Miliar

Selain itu Bupati berjanji Pemkab akan memberikan bantuan pengobatan kepada Yuda secepatnya.  “Kami ajak para donator untuk mau membantu anak kami, agar bisa sembuh dan sekolah lagi. Pemkab juga akan memberikan bantuan pengobatan secepatnya,” ujar bupati.

Sementara itu Ketua Baznas Demak Bambang Susetiarto menjelaskan, bahwa pihak Baznas juga sudah memberikan bantuan kepada keluarga ini.  “Meskipun tidak banyak, namun paling tidak bisa turut meringankan bebanmereka. Kami juga menggugah hati para donatur agar bisa membantu keluarga Yuda,” pungkasnya.  (adi/sgt)