JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Dukungan untuk pasangan calon (paslon) Bupati Petahana Semarang H Ngesti Nugraha dan Wakil Bupati Semarang Hj Nur Arifah terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat Kabupaten Semarang. Kali ini, dukungan diberikan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Aliansi Pengemudi Independen (API) serta pengusaha awak transportasi yang ada di Kabupaten Semarang.
Tak kurang dari 300 orang anggota Organda, API, pengusaha serta awak transportasi menyatakan dukungan mereka kepada pasangan Ngesti- Arifah di Posko MUTIARA (Menang Untuk Ngesti Arifah) di Lohpait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Minggu (27/10/2024).
Ketua DPC Organda Kabupaten Semarang, Hadi Mustofa mengungkapkan, kalangan Organda Kabupaten Semarang sudah menganggap Ngesti Nugraha sebagai ‘bapak transportasi’.
Ini karena keberpihakan dan kepeduliannya kepada segenap anggota Organda Kabupaten Semarang. Diantaranya, setahun memberikan anggaran Rp 900 juta untuk anggota dalam bentuk subsidi angkutan umum.
“Khususnya bagi anak- anak sekolah yang berada di wilayah pinggiran dan minim akses transportasi, melalui program angkutan sekolah gratis,” ungkapnya.
Keberpihakan Ngesti Nugraha terhadap anggota Organda, lanjutnya, cukup dirasakan pada saat pandemi COVID-19. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat pengusaha dan awak angkutan tidak dapat penghasilan.
Ngesti Nugraha saat itu menjadi Bupati Semarang periode pertama memberikan bantuan uang dan sembako untuk membantu seganap awak angkutan di Kabupaten Semarang yang kehilangan penghasilan.
Di luar itu, pengalamannya memimpin Kabupaten Semarang membuat segenap keluarga besar Organda Kabupaten Semarang mantab mendukung pasangan Ngesti- Arifah untuk memenangkan di Pilkada Kabupaten Semarang 2024.
“Keluarga besar Organda sangat berharap bapak Ngesti Nugraha yang berpasangan dengan bu Nur Arifah melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Semarang untuk lima tahun ke depan,” tegas Hadi Mustofa.
Ketua Asosiasi Pengemudi Independen (API) Kabupaten Semarang, Suroso menambahkan, segenap pengemudi yang tergabung dalam API juga sudah menjadi bagian dari anak Ngesti Nugraha.
Untuk itu API Kabupaten Semarang telah bertekad bulat siap bergotong-royong mendukung dan memenangkan Ngesti- Arifah di Pilkada tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Pak Ngesti dan bu Arifah harus menang. Kabupaten Semarang semakin bertambah maju masyarakat semakin sejahtera,” tegasnya.
Cabup Semarang incumbent Ngesti Nugraha yang berada di tengah-tengah mereka menyampaikan, ia juga pernah merasakan manis dan pahitnya saat bekerja menjadi kondektur bus trayek Kopeng-Salatiga-Semarang.
Diungkapkan Ngesti Nugraha, profesi itu dijalani cukup lama sebelum maju ke Pemilihan Legislatif (Pileg) hingga menjadi anggota DPRD. Selanjutnya maju Pilkada Kabupaten Semarang berhasil menjadi Wakil Bupati, periode berikutnya berlanjut menjadi Bupati Semarang sampai sekarang.
“Ibarat dalam satu hari ‘kebanan’ (ban pecah) saja, menjadi salah satu kesulitan yang dapat menyebabkan pendapatan awak angkutan umum menjadi berkurang. Apalagi sehari ‘kebanan’ dua atau tiga kali,” ungkapnya.
Empati pernah dirasakan itu, menggerakkan Ngesti Nugraha sepenuh hati selalu membersamai Organda dan organisasi pengemudi transportasi umum lainnya. Disebutkan, selama memimpin Kabupaten Semarang sudah bekerjasama dengan baik bersama Organda memasukan program unggulan di Kabupaten Semarang.
Salah satunya untuk anak-anak di perbatasan disiapkan angkutan sekolah gratis, anggaran mencapai Rp 900 juta per tahun. Demikian halnya saat pandemi COVID-19 ia turut memperhatikan kesulitas dialami awak dan pengusaha angkutan.
Saat itu Pemkab Semarang memberikan bantuan uang sebesar Rp 600 ribu dan bantuan sembako untuk anggota Organda serta awak angkutan lainnya di Kabupaten Semarang.
Demikian pula bagi para pelaku jasa ojek, masing- masing juga diberikam bantuan Rp 300 ribu plus sembako serta para pelaku sektor-sektor lain yang saat itu ikut terdampak.
“Artinya tidak ada yang dibedakan, semua diberikan bantuan karena beban yang ditanggung masyarakat di masa pandemi itu memang cukup berat,” tegasnya.
Dalam hal kesehatan, saat ini Kabupaten Semarang sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) dalam kepesertaan BJS Kesehatan. Ini menjadi program yang akan terus dilanjutkan sebagai program unggulannya.
Artinya kalau ada anggota Organda yang sakit belum ikut kepesertaan BPJS Kesehatan bisa mendaftar gratis, karena dibayari Pemkab Semarang dan proses pembuatan kartu hingga bisa aktif hanya dibutuhkan waktu tidak lebih dari 10 menit.
Caranya bagaimana, bisa langsung ke Puskesmas terdekat, cukup pakai foto dan KTP Kabupaten Semarang maka akan langsung diproses dengan cepat untuk bisa segera mendapatkan jaminan pelayanan Kesehatan.
“Termasuk yang kartu BPJS Kesehatan yang macet juga dibantu oleh pemerintah untuk mengaktifkan Kembali, agar Masyarakat Kabupaten Semarang tanpa terkecuali bisa mengakses layanan jaminan Kesehatan,” tegasnya.
Masih terkait dengan kesehatan, Kabupaten Semarang juga telah menggratiskan ambulan dan mobil jrnazah di seluruh wilayah Kabupaten Semarang. Pembangunan rumah sakit di wilayah Kabupaten Semarang bagian Selatan juga akan diprioritaskan Ngesti Nugraha.
Pemerintah telah menyiapkan lahan di wilayah Mulyorejo, Tengaran yang nantinya akan dibangun rumah sakit, baik oleh Pemerintah kabupaten Semarang (RSUD) maupun rumah sakit yang akan dibangun oleh swasta.
“Sedangkan dalam rangka pemerataan akses transportasi, nantinya juga disiapkan trayek baru baru Pasar Kalimaling- Bancak, Dadapayam-Ujung Ujung-Bringin dan beberapa jalur lain yang saat ini masih minim akses transportasi,” tegasnya.
Mengakhiri kebersaman dengan anggota Organda, API, pengusaha dan awak angkutan di Kabupaten Semarang ini, calon bupati nomor urut 1 tersebut juga memberikan ‘hadiah’ sebuah tembang berjudul ‘Kerinduan’ untuk menghibur segenap peserta deklarasi yang hadir. (muz)