JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Proses relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke pasar Klitikan Penggaron Pedurungan. Kemarin sejumlah petugas Dinas Perdagangan Kota Semarang melakukan pemetaan los dengan cat semprot.
Lahan dasaran dipersiapkan untuk para PKL Bugangan dan PKL Rejosari yang saat ini berada di Jalan Barito. Los di depan bangunan telah diundi dan nantinya setelah pemetaan tempat selesai maka, para PKL tinggal menempatinya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, ada lima PKL yang tersebar di lahan bantaran Banjir Kanal Timur (BKT). Kelimanya yaitu PKL Rejosari, Bugangan, Mlatiharjo, Karang Tempel, dan Pandean Lamper yang akan menempati los di Pasar Klithikan Penggaron.
Para PKL itu, kata Fajar, pada tanggal 31 Januari sudah harus melakukan boyongan dari kawasan bantaran BKT (Banjir Kanal Timur) ke Pasar Klithikan Penggaron. Guna memperlancar relokasi ini seluruh lurah akan dilibatkan untuk acara boyongan para PKL dari kawasan bantaran BKT ke Pasar Klithikan Penggaron.
“Kami melibatkan pihak kelurahan untuk mengemas boyongan nanti. Secara teknis kelurahan nanti terlibat dalam agenda boyongan para PKL dari kawasan BKT ke Pasar Klithikan Penggaron,” tambahnya.
Sedangkan waktu untuk pemindahan, menurut Fajar ada tenggang waktu satu minggu, hingga sampai tanggal 7 Februari. Lalu, para PKL juga diminta untuk membongkar lapaknya sendiri yang ada di kawasan bantaran kali BKT.
Fajar berharap para PKL berkenan untuk membuat lapaknya masing-masing. Hal ini bertujuan agar Pasar Klithikan Penggaron cepat ditempati. “Target kami, bulan April mendatang, kawasan bantaran BKT sudah harus bersih dari bangunan PKL,” tambahnya.
Sedangkan untuk PKL di Kelurahan Tanjungmas nanti, para penghuni bantaran yang tidak memiliki usaha PKL akan ditampung di rumah susun sewa (rusunawa) yang telah disediakan oleh Pemkot Semarang.
Menurutnya, ada 12 kelurahan yang terdampak dalam rencana pembangunan normalisasi BKT di antaranya, Kelurahan Sawah Besar, Kaligawe, Sambirejo, Pandean Lamper, Karang Tempel, Tambakrejo, Kemijen.
Sementara itu, lahan paling depan dari bangunan Pasar Klithikan Penggaron, kata Fajar masih ada lahan yang kini sering tergenang air. Lahan yang berada di sebelah utara dan selatan tersebut akan dimanfaatkan untuk workshop.
“Kami akan memanfaatkan lahan paling depan Pasar Klithikan yang sering tergenang air untuk workshop. Kami akan mengajukan anggaran pada anggaran perubahan tahun 2018 ini. Sedangkan besaran anggaran, masih belum kami tentukan,” ucapnya. (sgt)