JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Akhir-akhir ini, tanaman herbal menjadi salah satu alternatif pengobatan yang digemari masyarakat. Tanaman herbal merupakan tumbuhan yang dipercaya memiliki berbagai kandungan vitamin dan mineral yang dapat mengatasi berbagai penyakit. Semakin berkembangnya pemikiran juga teknologi, para peneliti mulai gencar mendalami lebih jauh mengenai khasiat yang terkandung dalam tanaman herbal. Ternyata, masih banyak tanaman herbal yang masih jarang dimanfaatkan, loh. Padahal setelah diteliti tanaman herbal tersebut memiliki khasiat yang luar biasa. Salah satu tanaman herbal yang kaya akan manfaat namun jarang terdengar adalah daun tempuyung.
Daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) merupakan dedaunan berbentuk lonjong dengan ujung lancip berwarna hijau keunguan. Tanaman ini cenderung tumbuh di tempat lembab seperti selokan, parit, pematang sawah, dan tebing-tebing. Oleh karena itu, tanaman ini cukup mudah ditemukan di tempat yang memiliki curah hujan yang tinggi. Daun tempuyung mengandung komponen aktif flavonoid, alkaloid, tanin, triterpenoid, dan saponin. Selain itu, daun tempuyung juga memiliki senyawa fenolat yang diketahui memiliki berbagai efek biologis seperti aktivitas antioksidan melalui mekanisme sebagai pereduksi, penangkap radikal bebas, pengkhelat logam, peredam terbentuknya oksigen singlet serta pendonor elektron. Antioksidan dikenal sebagai senyawa yang dapat melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Sarjito dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1963, beliau berhasil membuktikan khasiat daun tempuyung sebagai peluruh baju ginjal. Dalam penelitiannya, baju ginjal yang sudah dikeluarkan direndam dalam air rebusan daun tempuyung pada suhu 30-35oC. Setelah perendaman, diketahui bobot dari batu ginjal berkurang secara signifikan. Hal ini menjadi penemuan yang besar kala itu, namun penelitian mengenai khasiat juga komponen bioaktif pada daun tempuyung masih banyak diteliti hingga saat ini.
Selain sebagai peluruh batu ginjal, daun tempuyung dapat digunakan sebagai obat mengobati memar akibat terbentur dengan cara menempelkannya pada bagian yang bengkak, infeksi usus, disentri, wasir, antiradang, menghilangkan rasa lesu, pegal–pegal dan rematik. Daun tempuyung juga mengandung senyawa fenolik yang diketahui memiliki berbagai efek farmakologi dan merupakan senyawa aktif yang telah diteliti memiliki aktivitas antidiabetes terutama dalam menginhibisi aktivitas enzim α-amilase. Dari sini kita bisa melihat bahwa komponen bioaktif yang terkandung di dalam daun tempuyung memiliki khasiat lebih bagi kesehatan.
Pemanfaatan daun tempuyung sebagai obat dapat digunakan langsung seperti untuk pemakaian luar maupun dikonsumsi sebagai minuman. Biasanya daun tempuyung dikonsumsi sebagai air rebusan. Caranya, daun tempuyung direbus di dalam air sampai mendidih. Kemudian, rebus daun tempuyung sampai air tersisa setengah. Air rebusan daun tempuyung disaring dan diamkan air rebusan hingga hangat. Tentunya dalam mengonsumsi tanaman obat ini jangan sampai berlebihan, ya. Sejatinya sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan tidak baik untuk tubuh. Salam sehat!.(R)
Data penulis
Nama : Khonsa Fadia Syahida
Program Studi : Teknologi pangan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran