Ekonomi Jateng Optimis Membaik

OPTIMIS- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Soekowardojo (tengah) saat memberikan pernyataan terkait prospek perekonomian Jateng, Kamis (3/12/2020), di Hotel Tentrem Semarang. FOTO: ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pandemi COVID-I9 merupakan krisis global “like no others” telah memberikan dampak’ disrupsi yang simultan pada penawaran dan permintaan dalam ekonomi dunia yang saling terhubung dan konsekuensi pada kesehatan masyarakat. Wabah tersebut menjadi tantangan yang besar bagi pembuat kebijakan/pemerintah untuk berupaya melindungi ekonomi dan masyarakat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Soekowardojo mengatakan, kebijakan pembatasan sosial yang ditempuh dan bahkan pembatasan secara total (lockdown) mempengaruhi jumlah orang bekerja dan produktivitasnya, sementara di sisi lain kehilangan pekerjaan dan pendapatan akan mempengaruhi prospek ekonomi serta menurunkan konsumsi rumah tangga dan investasi korporasi.

“Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pemulihan perekonomian Jawa Tengah sudah mulai berlangsung sejak triwulan lll 2020. Seluruh komponen perekonomian, mulai dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, hingga aktivitas ekspor impor, tercatat membaik,” katanya.

Baca juga:  Pertumbuhan Ekonomi 2023 Tetap Tinggi

Menurutnya, pelonggaran pembatasan sosial dengan protokol kesehatan yang ketat disertai dengan stimulus fiskal kepada masyarakat dan pelaku usaha, menjadi faktor yang mendorong kinerja perekonomian yang lebih baik. Jawa Tengah memiliki keunggulan basis produksi perekonomian yang memenuhi kebutuhan dasar manusia.

iklan

Dari sektor pertanian, Jawa Tengah termasuk salah satu lumbung padi nasional dan berbagai komoditas hortikultura. Komoditas industri pengolahan yaitu makanan & minuman, tekstil & produk tekstil, dan furnitur, menjadi andalan produksi nasional dan ekspor.

“Berbagai sektor unggulan tersebut selalu meningkat permintaannya dari waktu ke waktu. Belum lagi sektor farmasi berbasis obat tradisional yang masih dapat terus dikembangkan mengingat faktor kesehatan menjadi perhatian khusus sejak COVID-19,” ungkapnya.

Baca juga:  Empat Money Changer di Jateng Tak Berizin

Dijelaskan, dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat, selain dapat diraih dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi prioritas dengan penerapan protokol kesehatan yang baik. Hal tersebut didukung pula oleh beberapa strategi yang dapat diterapkan, antara lain meningkatkan kapabilitas UMKM melalui edukasi dan pendampingan untuk korporatisasi, pembiayaan, dan kapasitas maupun digitalisasi; menciptakan kemudahan dan rasa aman bagi para investor; serta mempercepat realisasi program pemerintah daerah secara efektif dan efisien.

“Selain itu dengan meningkatkan penyaluran pembiayaan oleh perbankan pada sektor produktif melalui asesmen yang cermat terhadap individual debitur; dan menjaga dan meningkatkan sinergitas antar pemangku kepentingan,” jelasnya.

Ke depan di tahun 2021, lanjutnya, Bank lndonesia optimis perekonomian Jawa Tengah dapat berkembang lebih baik. Sikap optimistis dan kemampuan beradaptasi dengan keadaan menjadi modal dasar untuk bertahan dan bangkit kembali.

Baca juga:  Gedung BI Jateng Kantongi Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi

“Karena itu, penerapan protokol kesehatan yang ketat, akan menjadi kebiasaan sampai batas waktu yang belum dapat diperkirakan. lnovasi juga perlu terus dikembangkan menyesuaikan dengan kenormalan baru masyarakat. Selain itu, kehadiran vaksin COVID-19 akan menjadi hal penting dalam menjaga ekspektasi dan menurunkan
kekhawatiran masyarakat dalam beraktivitas,” tandasnya.(aln)

iklan