27.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

500 Pekerja Perempuan di Sido Muncul Diperiksa IVA

Deteksi Dini Kanker oleh Kemenaker RI

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Sebanyak 500 pekerja perempuan di Pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dilakukan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Kegiatan yang dimotori oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Maju (OASE) ini sebagai upaya peningkatan kesehatan tenaga kerja perempuan dalam pencegahan dan deteksi dini kanker pada tenaga kerja perempuan di Indonesia.

Mengusung tema ‘Peningkatan kesehatan tenaga kerja perempuan dalam pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan Indonesia Kementerian Ketenagakerjaan RI’, Pemeriksaan IVA dilakukan di Kawasan Agro Wisata Pabrik Sido Muncul, Bergas, Semarang, mulai 8-10 Februari 2022, dengan disiapkan beberapa bilik khusus untuk pemeriksaan. Adapun jadwal dibuat secara terpisah agar tidak terjadi kerumunan dikarenakan situasi pandemi covid saat ini.

Pembagian jumlah peserta masing-masing 250 dihari pertama, 200 dihari kedua, dan 50 peserta dihari ketiga. Pemeriksaan akan dilakukan oleh tim medis dari Direktorat Bina Pengujian K3. Penutupan pelaksanaan pemeriksaan IVA, pada Kamis (10/2/2022), dihadiri oleh Menteri Tenaga Kerja Indonesia, Ida Fauziyah.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja, Hayani Rumondang dan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktifitas, Budi Hartawan. Selain itu, hadir pula Direktur Bina Pengujian K3, Muhammad Idham; Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, David Hidayat; Wakil Bupati Semarang, Basari; dan Kadisnaker dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Satinah; serta para pejabat terkait lainnya.

Baca juga:  AsiaCX Awards 2024, Apresiasi Perusahaan Terbaik dalam Inovasi Customer Experience dan Teknologi

Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, David Hidayat, menyambut baik dengan adanya kegiatan dari Kementerian Ketenagakerjaan pada program aksi peningkatan kesehatan untuk para pekerja perempuan dalam mencegah kanker.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dengan diberikannya kesempatan kepada seluruh karyawan perempuan yang ada di perusahaan kami untuk melakukan pemeriksaan IVA,” kata David Hidayat.

David menambahkan, pihaknya juga sangat mendukung dengan apa yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan bersama OASE dalam membantu pencegahan dan deteksi dini kanker pada para pekerja perempuan. Langkah tersebut dinilai sangat membantu apabila terdeteksi lebih dini akan lebih baik dalam pengobatan atau penyembuhannya.

Seperti diketahui, Sido Muncul adalah produsen jamu terbesar dan termodern di Indonesia dengan pangsa terbesar untuk kategori produk jamu tradisional yang memiliki 300 jenis produk. Berpengalaman lebih dari 70 tahun di industri jamu, jumlah tenaga kerjanya saat ini lebih dari 4.500 karyawan.

Menteri Tenaga Kerja Indonesia, Ida Fauziyah menuturkan, setiap perempuan berisiko untuk terkena kanker leher rahim. Kanker leher rahim berkaitan erat dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Guna pencegahan dan deteksi dini kanker rahim pada tenaga kerja perempuan di Indonesia, maka sangat penting program pemeriksaan IVA dilakukan.

Baca juga:  Corporate Security Astra Bekali Tim Relawan UTDA dan Resta Pendopo 456

“Kami memilih salah satu lokasinya di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ini sebagai bentuk apresiasi karena Sido Muncul tidak melakukan PHK selama di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Sido Muncul juga menjadi salah satu perusahaan yang memberikan kenaikan UMR di atas ketentuan pemerintah, yakni 6,25 persen.

“Industri jamu dan farmasi Sido Muncul ini bertahan cukup baik di era covid. Saya ini konsumen setia tolak angin, karena tidak ingin disebut bodoh saya selalu konsumsi tolak angin,” ujar Ida Fauziyah, disambut tawa para hadirin.

Menurutnya, penerapan budaya K3 bertujuan untuk meningkatkan produktifitas pekerja. Sedangkan tenaga kerja perempuan merupakan bagian dari komponen peningkatan produktifitas nasional.

“Kalau ibu sakit satu keluarga sakit. Pemeriksaan iva adalah bagian dari upaya mendeteksi adanya kanker dari pekerja perempuan yang menjadi penyeban kematian terbesar di Indonesia,” ungkapnya.

Ida Fauziyah menambahkan, sejak 2015 – 2019 pemeriksaan IVA telah menjangkau 18 ribu pekerja perempuan. Jumlah tersebut masih belum dirasa maksimal sehingga pihaknya mendorong supaya perusahaan secara mandiri melakukan kegiatan serupa.

“Ini adalah trigger mendorong perusahaan jika ingin produktifitas baik maka lakukan hal yang sama tidak tergantung pada pemerinyah atau Negara,” pungkasnya.(aln)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya