JATENGPOS.CO.ID, REMBANG – Pandemi Covid yang melanda sejak 2020 lalu berimbas pada penurunan geliat sektor wisata, salah satunya Embung Banyu Langit, yang terletak di Kabupaten Rembang. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, PLN UPT Semarang berupaya untuk menghidupkan kembali salah satu objek wisata yang diunggulkan oleh masyarakat Kabupaten Rembang tersebut.
Upaya tersebut terwujud melalui Program bantuan Pengembangan Wisata Embung Banyu Langit dan Bantuan UMKM disekitar Kawasan wisata, yang terletak tepatnya di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang. Progam ini bertujuan untuk menumbuhkan dan Mengembangkan usaha nya di Sektor Wisata, sehingga membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi setempat.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Manager PT PLN (Persero) UPT Semarang, Titi Murdiyati kepada Kelompok Masyarakat Berdaya Ngudi Becik pada (21/7/2022) lalu.
“Dampak pandemi Covid 19 sangat dirasakan oleh kelompok pengelola wisata Embung Banyu Langit. Program TJSL yang kami serahkan ini merupakan upaya PLN untuk membangkitkan geliat ekonomi di wisata Embung Banyulangit, yang tentunya akan memberikan dampak baik pada masyarakat sekitar,” terang Titi Murdiyati.
Titi menambahkan, bantuan pengembangan wisata Embung Banyu Langit senilai Rp 100 juta tersebut nantinya akan direalisasikan dalam bentuk perbaikan sarana prasarana Embung, penambahan fasilitas seperti gazebo, sarana bermain dan spot foto serta bantuan pengembangan UMKM makanan ringan & kopi disekitar lokasi wisata.
Selain melakukan program pengembangan wisata Embung, PLN juga turut memberikan edukasi kepada masyarakat setempat terkait potensi bahaya kelistrikan. Pasalnya, di wilayah tersebut, masih marak tradisi perlombaan layang-layang sehingga berpotensi membahayakan jaringan listrik.
“Kawasan disekitar Embung banyu langit sering sekali digunakan sebagai tempat bermain layang-layang, bahkan dijadikan lokasi lomba layang-layang. Padahal, letaknya tepat dibawah jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLTU Sluke – Rembang – Pati. Untuk itu kami mohon kerjasamanya kepada semua masyarakat, untuk turut menjaga instalasi listrik PLN dengan tidak bermain layang-layang disekitar jaringan PLN,” terang Titi.
Titi berharap, pengembangan wisata Embung Banyu Langit melalui Program TJSL PLN Peduli dapat membantu menghidupkan kembali wisata tersebut, sehingga kawasannya tidak dialihfungsikan sebagai tempat bermain layang-layang.
Sementara itu, ketua Kelompok Masyarakat Berdaya Ngudi Becik, Slamet Junaedi menyampaikan apresiasinya terhadap kepedulian PLN.
“Sejak pandemi Covid, geliat wisata di Embung Banyu Langit ini berhenti. Warung-warung tidak berjualan lagi karena pengunjung juga tidak ada. Karena vakum, sarananya jadi tidak terawat. Alhamdulilah sekali, melalui PLN Peduli, Kawasan Wisata Embung Banyu Langit ini bisa dibantu perbaikannya, bahkan pengembangannya, sehingga warga sekitar bisa berjualan kembali,” terang Slamet.
Slamet bersama komunitas warga berdaya juga berkomitmen, untuk turut mendukung PLN dalam mengamankan instalasi kelistrikan, dengan tidak bermain layang-layang disekitar jaringan listrik PLN dan selalu melakukan koordinasi kepada petugas PLN apabila terdapat kegiatan perlombaan layang-layang.(aln)