spot_img
32.7 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Habib Lakukan Operasi Katarak Dijamin JKN

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah banyak dirasakan oleh masyakarat. Kali ini, dirasakan oleh Habib Abdurrohman (49) Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Peserta Mandiri, dimana telah memanfaatkan dan merasa terbantu dengan adanya program JKN ini

Warga Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus ini, sebelumnya mendatangi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kudus untuk dibantu mengaktifkan aplikasi Mobile JKN. Oleh petugas, Habib dibantu melakukan update data nomor handphone nya agar dapat login di aplikasi Mobile JKN.

Kepada petugas, Habib menceritakan pengalamannya menggunakan JKN untuk operasi katarak yang dialaminya. Awalnya, Habib merasakan dimatanya ada selaput yang membuat penglihatannya kabur. Kemudian memutuskan untuk berkonsultasi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terkait keluhan di matanya. Kemudian mendapatkan rujukan ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan selanjutnya.

‘’Pertama kali saya ke dokter Ainul, saya konsultasikan yang saya rasakan yaitu mata mulai kabur. Kemudian dokter Ainul menyampaikan harus ke dokter spesialis mata terlebih dahulu di rumah sakit untuk diperiksa,” ujar Habib.

Setelah berkonsultasi, ia pun mendapatkan perawatan oleh dokter spesialis di rumah sakit yang menanganinya. Hingga akhirnya mendiagnosa katarak di kedua matanya, sehingga harus menjalani operasi agar penglihatannya kembali jelas. Selama di rumah sakit, pun mengaku mendapat pelayanan yang sangat baik, cepat dan mudah.

‘’Di rumah sakit RSI Sunan Kudus saya langsung daftar, dengan waktu yang sangat cepat dan singkat. Kemudian saya antri tidak lama. Langsung dicek ini dicek itu ternyata katarak. Jadi disarankan harus dioperasi kedua mata saya, supaya bisa melihat jelas lagi,” cerita Habib.

Saat di rumah sakit, ia sempat bertanya kepada dokter spesialis mata yang menanganinya terkait biaya operasi. Dokter pun menjawab, biaya operasi katarak untuk satu mata sebesar 9 juta keatas. Mendengar nominal yang sangat besar Habib merasa sangat bersyukur, telah mendaftar sebagai peserta JKN. Sehingga biaya operasinya bisa dijamin.

‘’Saya sempat bertanya ke dokter matanya, dokternya menjawab biaya operasi satu bola mata katanya 9 juta keatas, bahkan ada yang 15 juta. Sedangkan saya ini kan operasi 2 bola mata. Wah bisa berapa itu. Belum obat dan lain-lainnya. Jadi saya sangat bersyukur sekali, dan saya merasa sangat terbantu karena biaya yang besar itu sudah dijamin JKN,’’ paparnya.

Selain operasi katarak, Habib juga mengalami kaku dan kebas di tangan dan kakinya. Seperti saat melakukan pengobatan untuk matanya, pun kembali berkonsultasi ke dokter FKTP nya.

‘’Kemarin kaki dan tangan saya tiba-tiba sulit digerakan, rasanya kaku dan kebas. Trus saya konsultasi lagi ke dokter Ainul, dan dirujuk ke rumah sakit Aisyiyah Kudus. Disana saya diterapi. Terapi pertama kok enak, lanjut sampai terapi ke 8, alhamdulillah sekarang sudah membaik,’’ kata Habib.

Sambungnya, karena digunakan untuk terapi dalam jangka waktu yang lama, kartu JKN yang ia gunakan terlupa dan hilang di rumah sakit. Sehingga ia datang ke Kantor BPJS Kesehatan untuk mengurusnya.

‘’Ketika kondisinya saya sudah enakan, kan sudah tidak saya gunakan lagi. Nah itu saya lupa naruhnya dimana. Daripada kenapa-kenapa saya kesini mengurus kartunya. Ya buat jaga-jaga, ternyata disampaikan petugasnya tadi sekarang pakai KTP bisa, atau pakai kartu di handphone. Jadi sudah praktis sekarang ya”, imbuhnya.

Kini Habib sudah tidak merasakan sakit lagi, baik di kaki, tangan maupun matanya. Ia dapat beraktivitas kembali dengan lancar. Fokus saat ini baginya adalah menjaga kesehatan. Tidak lupa ia mengucapkan terimakasih dengan program JKN melalui BPJS Kesehatan atas pelayanan kesehatan yang ia terima.

‘’Sekarang sudah bisa beraktivitas dengan lancar, bisa naik motor lagi untuk kemana-mana. Alhamdulillah, terimakasih sekali lagi kepada pemerintah lewat program yang sangat membantu ini, semoga perhatian ini terus ada. Terimakasih juga kepada petugas BPJS Kesehatan dan dokter-dokternya”, kata Habib.

Baginya sebagai orang yang merasakan langsung manfaat dari program JKN, Habib merasa tidak sungkan membagikan pengalamannya. Menurutnya hal baik ini harus diketahui masyarakat luas agar tidak ada persepsi yang keliru.

“Bagi saya terserah orang lain mau berbicara apa, tapi ini saya yang menjalani dan saya mendapatkan pelayanan yang memuaskan, ya ini yang saya sampaikan”, tutup Habib. (dw/en/han/adv)

spot_img

TERKINI