spot_img
30.1 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

JKN Menjadi Saksi Perjuangan Winarni

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Bukti nyata betapa berharganya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat kembali dirasakan. Seorang ibu rumah tangga bernama Winarni (67) warga Desa Mlati Norowito, Kecamatan Kota, Kudus merasakan dengan nyata, bahwa program JKN telah memberikan pelayanan kesehatan berkualitas bagi pesertanya.

Diketahui, Winarni merupakan peserta JKN segmen Bukan Pekerja (BP). Kepesertaannya mengikuti pensiunan suami sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang saat ini telah meninggal. Sekarang, Winarni masih aktif dalam kegiatan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) di Kabupaten Kudus.

Sebelumnya, Winarni mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kudus untuk melakukan updating data pensiunan. Ditemui sesaat setelah melakukan update data kepesertaan, Winarni menceritakan pengalaman menggunakan JKN untuk penyakit yang dideritanya.

‘’Kebetulan tadi ada acara di PWRI, karena dekat jadi sekalian mampir ke BPJS Kesehatan untuk pembaharuan data, supaya kepesertaannya tetap aktif,’’ ujar Winarni.

Winarni menceritakan, sekitar tahun 2010 menderita diabetes yang mengharuskan kontrol gula secara rutin sampai sekarang. Menginjak tahun 2019, pun didiagnosa menderita kanker ovarium yang mengharuskan menjalani operasi.

‘’Kira-kira tahun 2010an mungkin, saya terkena diabetes, otomatis sudah rutin periksa, periksa dokter dan periksa laboratorium. Sampai sekarang juga masih periksa untuk kontrol gulanya. Tahun 2019 saya terkena kanker ovarium sehingga harus dioperasi”, kata Winarni memulai cerita.

Baca juga:  Rekapitulasi Kecamatan, Ngesti-Arifah Unggul Telak di Seluruh Kecamatan

Perjuangan Winarni dalam pengobatan kanker yang dideritanya, mengharuskan Winarni menjalani 2x operasi. Diantar saudaranya, saat ini Winarti rutin menjalani kemoterapi setiap minggunya.

‘’Awalnya tahun 2019 itu, dokter bilang ini kista, dan karena sudah membesar jadi harus segera dioperasi. Setelah operasi pertama, hasilnya menunjukan ganas, dokter bilang ini mengarah ke kanker dan saya dirujuk ke rumah sakit di Semarang untuk dioperasi lagi karena akar kankernya sudah menjalar ke organ lainnya. Setelah operasi kedua, hasilnya masih ganas, jadi saya di kemoterapi 6 kali per 3 minggu”, lanjut Winarni.

Perjuangan Winarni belum usai, ia harus rutin menjalani kemoterapi untuk memastikan kankernya tidak muncul kembali.

“Setelah kemoterapi pertama yang 6 kali selama 3 minggu, hasilnya sudah bagus sehingga saya hanya diminta kontrol per 3 bulan. Setelah 2 kali kontrol hasilnya tinggi lagi, sehingga tahun 2022 saya kemoterapi kembali. Terakhir bulan Desember 2022 sudah membaik, jadi kembali ke RS untuk kontrol rutin lagi. Mudah-mudahan nanti kontrol kedepan hasilnya tidak tinggi jadi saya tidak perlu kemoterapi lagi”, harap Winarni.

Dengan menggunakan JKN, Winarni mengaku bersyukur dan sangat terbantu karena seluruh biaya operasi dan pengobatannya telah terjamin.

Baca juga:  Teknologi, Market, dan Green Financing Komponen Penting Transisi Energi

‘’Alhamdulillah, mulai dari pemeriksaan awal, tindakan operasi sampai pengobatan saat ini, semua ditanggung BPJS Kesehatan. Sekarang kan biaya kesehatan tambah mahal ya, harapan saya BPJS Kesehatan dapat terus membantu kami-kami ini, karena saya sendiri janda pensiunan, jadi saya sangat bersyukur sekali dibantu program ini”, ujar Winarni.

Disisi lain Winarni menceritakan pelayanan administrasi yang dilaluinya untuk berobat. Winarni mengaku mendapatkan pelayanan yang mudah dan memuaskan, baik pelayanan dokternya maupun administrasinya.

“Saya dilayani dengan baik sekali. Ya ada prosedur harus minta rujukan terlebih dahulu dari faskesnya, tapi mudah kok, tidak ribet. Dokternya juga melayani dengan baik, tidak ada pembedaan seperti yang isu-isu itu”, ujar Winarni.

Kisah Winarni menjadi pengingat bahwa akses kesehatan seharusnya menjadi hak fundamental bagi semua orang. Program JKN terus bekerja untuk memastikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat. Dengan mengusung Transformasi Mutu Layanan program ini juga bertujuan meningkatkan dan memperluas layanan, serta memastikan bahwa pelayanan kesehatan mudah diakses secara Mudah, Cepat dan Setara untuk pesertanya.

Program JKN berperan serta mengatasi kesenjangan dalam mengakses layanan kesehatan tanpa terbebani kendala finasial. Kisah perjuangan Winarti menjadi bukti bahwa program ini membantu kehidupan banyak masyarakat. (dw/en/han/adv)

spot_img

TERKINI