spot_img
32.7 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Bantu Pengobatan Jantung Suaminya, Triana Bersyukur Ada Program JKN

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Bagi sebagian masyarakat Indonesia dengan kemampuan ekonomi di bawah rata-rata, penyakit menjadi momok terbesar dalam kehidupan sehari-hari terutama masyarakat menengah ke bawah. Menyusul tingginya biaya pengobatan di fasilitas kesehatan, sehingga timbul ungkapan “orang miskin dilarang sakit”.

Namun dengan hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, dilema masyarakat akan mahalnya biaya kesehatan kini berangsur menghilang. Seperti yang dirasakan Triana Apriliya (39), peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia pun mengaku bersyukur karena program JKN telah membantu pengobatan jantung suaminya.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ibu rumah tangga yang sehari-hari ikut bekerja di warung dekat rumahnya ini, hanya mengandalkan pendapatan dari warung tersebut. Peserta yang iurannya ditanggung oleh Pemerintah Pusat ini tinggal bersama suami dan anaknya di Dusun Blolo, Desa Karangampel, Kabupaten Kudus.

Diketahui, suami Triana menderita sakit jantung selama kurang lebih empat tahun. Selama sakit, dokter mengharuskan rutin minum obat dan kontrol sebulan sekali sesuai jadwal yang ditentukan. Akibat sakit yang dideritanya, suami Triana terpaksa tidak bekerja, karena tidak diperbolehkan terlalu capek dan banyak pikiran.

Hal tersebut dapat memicu sesak sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk di pacu menggunakan alat.

“Suami sakit jantung sudah sekitar 4 tahunan, kurang lebih. Sejak kena jantung suami tidak bisa kerja, karena tidak boleh capek dan tidak boleh banyak pikiran. Kalau kecapekan jantungnya kambuh, sesak gitu rasanya sampai harus dibawa ke rumah sakit untuk “disetrum” pakai alat yang ditempel di dada itu”, kata Triana.

Saat ini, dia fokus terhadap pengobatan suaminya dengan rutin mengantar kontrol, dan memastikan suaminya untuk rutin minum obat yang diberikan oleh dokternya.

“Suami saya rutin minum obat dari dokter, kalau tidak, sakit jantungnya sering kambuh. Trus rutin ke puskesmas untuk mendapatkan rujukan kontrol ke rumah sakit. Ada tanggal rutinnya tiap bulan”, katanya lagi.

Di tengah musibah penyakit yang diderita suaminya, Triana tetap bersyukur karena dirinya merasa terbantu oleh program JKN sehingga suaminya bisa menjalani pengobatan di rumah sakit tanpa harus memikirkan biayanya.

“Program ini manfaatnya sangat besar sekali mba, saya buktinya. Saya sangat terbantu, di kondisi suami saya sakit jantung, ada JKN, jadi tidak perlu khawatir memikirkan biaya pengobatannya. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah dengan adanya program ini, suami saya bisa berobat gratis. Kalau tidak ada program ini saya tidak tahu harus bagaimana” cerita Triana sambil tersenyum.

Triana juga menuturkan bahwa saat berkunjung dan berobat baik ke puskesmas maupun rumah sakit ia sama sekali tidak mengalami kendala apapun. Dari pengalamannya, ia hanya diminta menunjukan kartu kepesertaan JKN, dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan maka semua berjalan lancar dan biaya pengobatan pun akan terjamin. Pelayanan yang ia dapatkan dari petugas di fasilitas kesehatan juga memuaskan.

“Tidak ada diskriminasi kok mba, sama saja pelayanannya. Jadi saya tidak khawatir karena pelayanan petugasnya baik-baik semua”, tambahnya.

Atas segala manfaat yang ia dapatkan dari JKN, Triana tidak segan menyampaikan dukungannya dengan kehadiran program JKN ini.

“Manfaatnya banyak sekali, terutama bagi kami. Harapannya program ini jangan sampai terhenti karena masih banyak masyarakat yang tidak mampu dan sangat membutuhkan program ini. Untuk BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program ini, maju terus untuk menjalankan program ini. Saya juga berharap masyarakat lainnya juga bisa kompak bergotong-royong membantu sesama yang sedang sakit melalui iuran yang dibayarkan dengan tepat waktu,” tutup Triana. (dw/en/han/adv)

spot_img

TERKINI