spot_img
30.5 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Mulai 1 September, KA Banyubiru

Berhenti di Stasiun Alastua

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Setelah sebelumnya menambah stasiun pemberhentian di Stasiun Telawa Kabupaten Boyolali, kini PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang mulai 1 September 2024 kembali meningkatkan pelayanan pada KA Banyubiru relasi Semarang Tawang Bank Jateng – Solo Balapan PP. Peningkatan layanan dilakukan dengan menambah stasiun pemberhentian untuk melayani naik turun penumpang di Stasiun Alastua, Kota Semarang.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan, KA Banyubiru sebelumnya berhenti melayani naik turun penumpang di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Brumbung, Stasiun Telawa, Stasiun Karangsono, Stasiun Gundih, Stasiun Salem dan Stasiun Solo Balapan.

“Mulai hari Minggu besok tanggal 1 September 2024 KA Banyubiru menambah pemberhentian untuk naik turun penumpang di Stasiun Alastua. Bagi masyarakat yang berada di sekitar wilayah Genuk maupun wilayah Semarang Timur dan sekitarnya yang ingin menuju Solo menggunakan kereta api, kini dapat menggunakan KA Banyubiru,” katanya.

Baca juga:  Tingkatkan Ekonomi Digital, Simak Potensi dan Bahasan Menko Airlangga dengan IBM

Menurutnya, KA Banyubiru ini memiliki 2 perjalanan kereta api pulang pergi, dengan kelas pelayanan meliputi kelas eksekutif-ekonomi dengan kapasitas 630 tempat duduk dan kelas pelayanan eksekutif-bisnis dengan kapasitas 342 tempat duduk.

“Untuk harga tiket, kelas eksekutif dapat dibeli dengan harga mulai 80 ribu rupiah, kelas bisnis mulai 40 ribu rupiah, dan kelas ekonomi mulai 40 ribu rupiah. Sedangkan untuk waktu tempuh perjalanan dari Semarang menuju Solo maupun sebaliknya, KA Banyubiru membutuhkan waktu 2 jam 2 menit hingga 2 jam 16 menit setiap perjalannya,” ungkapnya.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan tiket KA Banyubiru dan hendak berangkat dari Stasiun Alastua, sudah dapat dipesan melalui aplikasi Access by KAI.

Baca juga:  Peran Penting Perbankan Dalam Mengakselerasi Transisi Ekonomi Melalui Ekonomi Rendah Karbon

Adapun penambahan jumlah pemberhentian stasiun pada perjalanan KA Banyubiru ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, khususnya untuk mengakomodir masyarakat yang ingin bertransportasi menggunakan jasa angkutan kereta api.

“Semoga dengan penambahan jumlah stasiun pemberhentian KA Banyubiru ini dapat meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi massal kereta api, sekaligus dapat meningkatkan mobilitas serta perekonomian masyarakat di wilayah Jawa Tengah,” tutup Franoto.(aln)

spot_img

TERKINI