JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Liburan panjang atau perjalanan jauh (touring) seringkali menjadi momen yang dinantikan. Namun, kelelahan dan kantuk saat mengemudi dapat mengubah perjalanan yang menyenangkan menjadi bencana. Mengantuk saat mengendarai adalah salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas yang seringkali berujung fatal.
Dampaknya mulai dari cedera parah, kematian dan yang sudah pasti terjadi adalah kerugian, mulai dari kerusakan kendaraan, kerusakan fasilitas jalan raya dan umum, biaya perawatan medis, dan kerugian lainnya dapat menjadi beban finansial yang berat.
Saat mengantuk, kemampuan otak untuk memproses informasi dan merespons stimulus secara signifikan menurun. Kondisi ini membuat pengendara rentan terhadap berbagai risiko, antara lain yaitu waktu reaksi melambat, kemampuan mengenali dan merespon kondisi dan situasi seperti kendaraan lain di depan dan benda lain yang bergerak di depan menjadi melambat.
Kedua adalah konsentrasi terpecah, pikiran mudah melayang dan sulit fokus saat berkendara. Koordinasi Tubuh Terganggu sehingga gerakan tubuh menjadi tidak terkendali dan sulit mengontrol kendaraan.
Terakhir dan sangat berbahaya adalah Microsleep, suatu kondisi di mana pengemudi tertidur sejenak karena tubuh berada di mode istirahat tanpa disadari, meskipun hanya beberapa detik.
Tanda – tanda tubuh mulai lelah adalah menguap berulang, ini adalah tanda yang paling umum. Tubuh berusaha mendapatkan lebih banyak oksigen untuk melawan rasa kantuk. Setelah itu pandangan mata menjadi kabur atau berbayang dan disertai kelopak mata menjadi berat dan sulit terbuka.
Notifikasi tubuh inilah merupakan sinyal penting yang harus disadari. Saat tubuh kelelahan, otak akan selalu mengirimkan sinyal untuk tubuh masuk ke mode istirahat, sehingga tubuh akan merespons dengan serangkaian perubahan fisiologis yang bertujuan untuk memulihkan energi dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.
Selain perubahan fisiolagis (suhu tubuh turun, detak jantung melambat, pelepasan hormon untuk siklus tidur, relaksasi otot dan penurunan aktivitas otak) juga mengalami perubahan panca Indera (penglihatan berkurang, pendengaran berkurang, dan berlaku panca indera yang lain hanya kulit menjadi lebih sensitif).
Istirahat yang cukup sangat diperlukan, tubuh akan memiliki energi yang memadai jika memiliki kualitas tidur yang baik. Menjaga kualitas tidur yaitu jadwal tidur yang teratur, usahakan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Pastikan lingkungan tidur gelap, tenang, dan memiliki suhu yang nyaman, batasi konsumsi kafein dan alkohol, terutama menjelang waktu tidur. Batasi Penggunaan Gadget karena cahaya biru dari gadget dapat mengganggu produksi melatonin (Hormon yang mengatur siklus tidur-bangun), terakhir rajin berolah raga diyakini meningkatkan kualitas tidur.
“Mengantuk saat berkendara adalah masalah serius yang dapat mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengerti akan tanda – tanda tubuh diharapkan cepat merespon dengan antisipasi untuk rehat daripada dipaksakan menjadi bencana, segera cari tempat yang aman untuk beristirahat,” pesan Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.(aln)