spot_img
28.5 C
Semarang
Jumat, 27 Juni 2025
spot_img

Dorong Pertumbuhan 6 Rintisan Usaha Kopi Lewat Program TJSL, Buktikan Komitmen Kehadiran PLN untuk Rakyat

JATENGPOS.CO.ID,  SURAKARTA- Sebagai wujud nyata komitmen PLN untuk Rakyat, PT PLN (Persero) terus memperkuat peran sosialnya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Di Kota Solo dan sekitarnya, PLN menjalankan rangkaian program pemberdayaan masyarakat yang menyasar sektor ekonomi kreatif, khususnya rintisan usaha kopi.

Pada tahun 2024, PLN telah menyalurkan bantuan berupa peralatan usaha kepada kelompok masyarakat binaan sebagai langkah awal pengembangan usaha kopi lokal. Dukungan ini berlanjut pada tahun 2025 dengan pelaksanaan pelatihan bertajuk “PLN Berbakti untuk Negeri – TJSL PLN Peduli Melalui Pelatihan Barista dan Kecakapan Kewirausahaan bersama PKBM Bunga Kantil Tahun 2025.”

Sejak pelatihan berakhir pada 18 Juni 2025, program ini berhasil mengembangkan enam rintisan usaha kopi di Kota Solo, yaitu Kafe Bin di Banjarsari, Kedai Kopi Dua Satu Mojolaban, Need Coffee di Banjarsari, Ataraxia Coffee di Grogol, Cerita Teras Street Coffee di depan Solo Safari, dan Kopi Tuli Solo di Kartasura.

Setiap usaha dirintis oleh kelompok beranggotakan lima orang yang menerima bantuan berupa satu unit gerobak usaha lengkap beserta peralatan dan bahan baku. Peserta pelatihan mendapatkan bekal keterampilan komprehensif, mulai dari teknik menyeduh kopi, membuat latte art, hingga pengoperasian mesin espresso. Tak hanya itu, mereka juga belajar soal jenis-jenis kopi, teknik roasting, dan proses ekstraksi yang tepat.

Selain keterampilan teknis, peserta juga mendapatkan pelatihan manajerial dan kewirausahaan seperti pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, serta pelayanan pelanggan yang menjadi kunci dalam membangun usaha kedai kopi secara berkelanjutan.

Nathan, salah satu peserta pelatihan, mengaku pelatihan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga baginya.

“Saya tidak hanya diajari cara meracik kopi, tetapi juga bagaimana mengelola bisnis kopi, mulai dari skala kecil sampai besar. Ini sangat membuka wawasan saya dan membuat saya lebih percaya diri untuk memulai usaha sendiri,” ujar Nathan penuh semangat.

Melalui pelatihan ini, PLN berharap dapat menciptakan sumber daya manusia yang siap kerja dan mampu bersaing di industri kopi, baik sebagai barista profesional maupun sebagai wirausahawan mandiri. Program ini membuka peluang kerja baru dan mendorong tumbuhnya wedangan kopi atau café kecil yang dikelola oleh masyarakat.

Bagi masyarakat luas, program ini diharapkan memberikan dampak positif dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, penyerapan tenaga kerja, serta pemberdayaan UMKM dan komunitas lokal. Di sektor industri, hasil pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan standar kualitas SDM dan produk kopi lokal, sekaligus mendorong inovasi serta memperluas pasar kopi daerah ke tingkat nasional maupun internasional.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Sugeng Widodo, menegaskan bahwa PLN tidak hanya menghadirkan listrik sebagai energi, tetapi juga sebagai penggerak kemajuan sosial dan ekonomi.

“Program TJSL ini menjadi wujud komitmen PLN dalam mendorong kemandirian ekonomi, khususnya bagi generasi muda. Kami percaya bahwa listrik harus mampu membuka jalan bagi kemajuan, salah satunya melalui pelatihan barista dan kewirausahaan ini. Harapannya, program ini dapat melahirkan wirausahawan baru dan memperkuat ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan di Solo Raya.” jelasnya.

Dengan menjadikan energi sebagai penggerak kesejahteraan, PLN terus membuktikan bahwa keberadaannya bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai mitra pembangunan yang hadir untuk rakyat. Melalui program TJSL ini, PLN menyalurkan manfaat nyata dari listrik kepada rakyat untuk tumbuh, berdaya, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.(aln)

spot_img

TERKINI