JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG— Rangkaian Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025 resmi dimulai di Jawa Tengah dengan tema “Pakai QRIS untuk Indonesia Maju”. Acara yang digelar pada 11–17 Agustus ini bertepatan dengan momentum HUT ke-80 RI dan menjadi ajang penting untuk memperluas literasi serta adopsi pembayaran digital melalui QRIS di berbagai sektor.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, pihaknya menyiapkan lima program utama dalam PQN tahun ini.
Pertama, gerakan Praktis Pakai QRIS untuk mendorong masyarakat terbiasa menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari. Kedua, peluncuran inovasi QRIS untuk anak-anak sebagai sarana edukasi sejak dini.
Ketiga, QRIS Sejuta Pekerja bersama perbankan untuk memperluas pembayaran digital di sektor ketenagakerjaan. Keempat, digitalisasi pembayaran LPG bekerja sama dengan pangkalan resmi dan perbankan.
Dan kelima, misi QRIS Jelajah Budaya yang melibatkan 10 tim beranggotakan anak muda guna mengenalkan destinasi wisata sekaligus mengedukasi masyarakat terkait manfaat QRIS.
“Khusus untuk LPG, kami bersama Bank Mandiri, BNI, dan BRI menggandeng Pertamina dan ribuan pangkalan di Jawa Tengah. Tujuannya agar harga tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp18.000, transaksi lebih transparan, cepat, aman, dan dapat dimonitor secara digital,” kata Rahmat.
Kolaborasi dengan Pertamina menjadi sorotan dalam PQN 2025. Taufiq Kurniawan, Area Manager Corporate Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menegaskan, implementasi QRIS di pangkalan LPG merupakan langkah penting dalam menjaga kepastian harga.
“Tahap pertama kami mulai di Kota Semarang dengan melibatkan 3.393 pangkalan LPG. Harapannya, dengan digitalisasi ini, tidak ada lagi penjualan di atas HET. Semua transaksi akan terekam secara real time, sehingga masyarakat merasa aman, dan pelaku usaha lebih disiplin,” tegasnya.
Selain sektor energi, sektor transportasi publik juga menjadi prioritas digitalisasi pembayaran. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Arif Jatmiko mengungkapkan, penggunaan QRIS di layanan BRT Semarang semakin diminati masyarakat.
“Contoh pada program kuota 1.000 tiket gratis per hari yang kami jalankan bersama Bank Indonesia, misalnya, selalu habis sejak pagi. Ini menunjukkan tren penggunaan transaksi non-tunai semakin tinggi, baik untuk penumpang umum, pelajar, maupun karyawan,” ungkapnya.
Dijelaskan, penggunaan QRIS sangat relevan untuk layanan transportasi karena dapat menjangkau masyarakat luas, termasuk di wilayah dengan keterbatasan jaringan internet.
“QRIS bisa digunakan dengan metode statis, sehingga tetap praktis meski sinyal tidak stabil. Ini menjadi solusi yang efektif bagi transportasi massal di Jawa Tengah,” jelasnya.
Sementara, Pekan QRIS Nasional 2025 juga menghadirkan Misi Jelajah QRIS di Jawa Tengah yang mengusung tema Budaya, Kretek, Bahari, Wayang, dan Dolanan Tradisional. Sebanyak 10 tim beranggotakan tiga orang akan berkeliling ke berbagai daerah, mengenalkan destinasi wisata lokal, sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih terbiasa dengan pembayaran digital.
Dengan sinergi Bank Indonesia, Pertamina, perbankan, serta pemerintah daerah, PQN 2025 di Jawa Tengah diharapkan menjadi tonggak penting percepatan ekosistem pembayaran digital. Selain meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keamanan, langkah ini sekaligus memperluas inklusi keuangan di kalangan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan.(aln)