JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG- Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian anak terbesar di dunia. Data menunjukkan, kanker menempati posisi kedua setelah trauma tidak disengaja. Di Indonesia, jenis kanker yang sering menyerang anak meliputi leukemia, tumor otak, neuroblastoma, Wilms tumor, lymphoma, rhabdomyosarcoma, hingga kanker tulang.
Lebih dari sekadar penyakit, kanker anak juga membawa tantangan serius di bidang gizi. Penelitian mencatat, 6–50 persen pasien kanker anak mengalami malnutrisi, baik akibat penyakit maupun dampak terapi seperti kemoterapi. Kondisi ini dapat memperburuk status kesehatan, menurunkan daya tahan tubuh, hingga mengurangi efektivitas pengobatan.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang menggelar kegiatan “Pendampingan pada Orang Tua Penyintas Kanker dalam Menyusun Menu” di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Semarang pada 2 September 2025. Acara ini diikuti para orang tua anak penyintas kanker yang tinggal di rumah singgah YKAKI.
Materi yang diberikan meliputi edukasi diet khusus penderita kanker anak, strategi menghadapi efek samping kemoterapi yang kerap mengganggu asupan makan, serta penyusunan menu seimbang dan aman. Sebagai bentuk praktik nyata, kegiatan ditutup dengan demonstrasi memasak, sehingga para orang tua bisa langsung mempelajari cara pengolahan makanan sesuai kebutuhan gizi anak.
“Pemahaman tentang gizi klinis menjadi sangat penting dalam mendampingi anak penyintas kanker. Melalui pendampingan ini, kami ingin menekan risiko malnutrisi sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak selama menjalani terapi,” jelas Ana Yuliah, Ketua Tim Pengabdi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang.
Kegiatan ini menegaskan peran kolaborasi antara institusi pendidikan, tenaga kesehatan, dan lembaga sosial dalam menghadirkan solusi berbasis ilmu medis sekaligus praktis di lapangan. Dengan dukungan gizi yang tepat, peluang pemulihan anak penderita kanker diharapkan semakin besar.(aln)