JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Rasio elektrifikasi di Jateng saat ini mencapai 96,30 persen. Diharapkan, pada tahun 2019 dapat tercapai angka 99 persen.
“Listrik mampu mendongkrak geliat perekonomian masyarakat, jika elektrifikasi tinggi, akan membantu menurunkan angka kemiskinan terlebih di kawasan pedesaan,” terang Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Denty Eka Widi Pratiwi saat Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian ESDM, Dirjen Kawasan Pedesaan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Dikatakan, saat ini listrik sudah satu harga di Indonesia. Pada tahun 2017, realisasi elektrifikasi sebesar 95,35 persen. Melalui rasio tersebut tentunya akan membantu potensi ekonomi yang memanfaatkan energi listrik.
Menurut Denty, dengan menggunakan dana desa, diharapkan akan memberikan manfaat di berbagai bidang, antara lain industri rumah tangga, perdagangan, dan pertanian. Melalui teknologi tepat guna, listrik bisa meningkatkan daya perekonomian masyarakat pedesaan.
Oleh karenanya, Denty mendorong supaya kepala desa beserta perangkat dan jajarannya lebih mengenal potensi wilayah masinng-masing. Dengan demikian, potensi kelistrikan akan dapat optimal dalam pemanfaatannya. “Ini sangat penting diperhatian termasuk dalam pendirian BUMDes,” tuturnya.
Perangkat desa merupakan orang yang sangat mengenal potensi wilayahnya. Oleh karenanya, diperlukan pemahaman karakter manusia yang mengolahnya.
Diakui Denty, jika dibutuhkan proses panjang dan berkesinambungan dalam membangun sarana fisik. Akan tetapi, terlihat hasilnya manakala keduanya bisa bersinergi dengan baik. (drh/biz)