31.8 C
Semarang
Sabtu, 12 Juli 2025

INSPIRING: Wawancara Kisah Sukses Bebek Goreng Mas Budi

JATENGPOS.CO.ID,  – Juni tahun 2022, Bejan Syahidan dari koran Jateng Pos mewawancarai bos Bebek Goreng Mas Budi, yang kini buka cabang dimana-mana.   Setiap buka selalu ramai. Apa kisah suksesnya? Berikut kutipan wawancara lengkapnya.

Apa rahasia sukses bebek dan ayam goreng mas Budi?

Jadi begini, yang pertama karena ini kersane Gusti Allah. Saya tidak pernah bilang bahwa kami paling hebat tidak. Bahwa ini karena murni kersane Gusti Allah. Saya puluhan tahun usaha sendiri, yang pertama saya jatuh bangun. Saya meyakini sekali bahwa ini kersane Gusti Allah. Pas saya begitu bagus di penjualan, betul betul bangkrut, juga kersane Gusti Allah.

Maka saya pikir ini biasa saja. Tidak menjadi seperti apa yang masyarakat bilang, fenomenal sekali. Bagi saya biasa saja.

Berarti yang hebat ini Mas Budi apa Gusti Allah?

Sekarang kalau Gusi Allah kerso, pemulung saja bisa jadi pengusaha. Maka kalau itu di bilang Mas Budi yang hebat, itu berlebihan, tidak sama sekali. Tetapi memang betul, bahwa segala sesuatu harus di ikahtiarkan dengan baik, pengelolaan harus di jalankan dengan baik, manajerial harus jalan dengan baik. Secara keseluruhan managemen harus di kerjakan secara apik sekali. Tapi kalau kami ini memang dikerjakan secara tradisional karena kami warung rakyat, warung yang betul-betul merakyat, warung yang bisa diterima semua pihak.

Sekarang sudah berapa cabang dan targetnya berapa cabang?

Kami tidak pernah mentarget. Gusti Allah ngasihnya satu saya terima, ngasihnya 150 saya terima. Tapi kalau baru 20-25 ya terus berusaha supaya menjadi banyak. Sekarang ada 23 cabang di Jawa Tengah (bulan Juni 2022). Kota-kota Jawa Tengah belum semua. Mayoritas masih di Semarang dan sekitarnya. Tapi kami lagi kerjakan Jogja, Solo, Magelang, Kudus, Jepara, ke selatan sampai Cilacap. Tapi ini arahya sampai ke Jabotabek. Tahun depan kita kerjakan Surabaya, Bali Insya Allah.

Bebek goreng Mas Budi ini dulunya angkringan.Bagaimana ceritanya kok bisa jadi bebek goreng bercabang-cabang?

Kalau boleh saya sampaikan, karunia yang saya terima ini kayak kepepet lah. Secara ekonomi. Jadi sebelum angkringan kami buka bisnis kami sebelumya kami tutup semua.  Kami tidak punya income yang bagus. Maka dengan tidak adanya modal saya berfikir bahwa usaha yang bisa saya kerjakan dengan modal kecil ya salah satunya angkringan ini. Maka angkringan ini yang saya perjuangkan sejak awal, karena modalnya ndak ada Pak. Saya bersyukur waktu itu di bulan kedua ketiga sudah langsung ramai. Sangat ramai malahan. Jadi kalau warga sekitar sini yang kenal Mas Budi ya bilangnya Mas Budi Angkringan.

Kemudian berjalan dengan baik, masih stabil.  Terus di 2018 itu mulai betul betul saya tinggal karena kampanye. Karena saya nyaleg.

Tahun 2019 mas Budi nyaleg tapi gagal. Bagaimana itu ceritanya mas?

Jadi di 2018 itu pada saat saya fokus kampanye, saya tinggalkan angkringan. Saya pasrahkan ke karyawan itu betul betul setahun tanpa kontrol. Saya fokus di kampanye legislatif. Kemudian di 2019 di pemilu April saya dinyatakan kalah, tidak jadi (dulu dari partai Nasdem pak) calon DPRD Kota Semarang. Akhirnya saya menganggap gagal lagi. Jadi saya di legislatif gagal, di angkringan saya juga mulai rapuh. Karena kontrolnya yang sangat kurang bahkan tanpa kontrol (ditinggal kampanye).  Otomatis secara income berantakan sekali. Ekonomi saya berantakan lagi. Berfikir lagi, saya harus ndandani angkringan butuh waktu. Saya harus buat usaha baru yang sama dengan angkringan mungkin modalnyapun juga sama. Dengan modal kecil waktu itu. Saya mulai berfikir sama istri apa usaha yang bagus. Kemudian kami survey akhirnya. Yang salah satu tempat survey ya angkringan akhrirnya. Kalau konsumen dateng saya tanya. Pak kalau keluar dari rumah itu bapak sukanya jajan apa di angkringan kayak gini, saya tanya begitu. Jawabnya kan banyak pak. Ada penyetan, ada pecel, bakso. Macam macamlah. Ada soto. Itu saya list. Itu yang awal yang bebek.

“Sukses Karena Alloh, Jatuh Karena Alloh,”

Karena ratusan orang yang saya tanya, saya list, kemudian saya rangking. Versi saya, rangking 1 nya penyetan. Yang saya tanya ke konsumen itu penyetan. Maka penyetan yang akhirnya saya pikirkan betul. Saya harus mengkonsep bagaimana. Setelah saya ketemu menunya,  saya survey lagi pak. Harus bagaimana, apa yang mereka suka. Misal penyetan kan ya mesti sambel. Kemudian saya tanya lagi ke konsumen, kalau bapak suka penyetan, sambel apa yang bapak sukai.

Kemudian macem-macem itu saya rangking. Nah menu 3 sambel yang ada di saya ini yang saya survey, yang mereka sukai. Maka itu yang saya sediakan. Kemudian tentang konsep prasmanan ini saya juga tanya. Lebih suka ambil sendiri, prasmanan sepuasnya, atau diambilkan. Layaknya raja kamu disuguhi di meja. Tapi menurut mereka lebih baik seperti makan di rumah (mengambil sendiri). Itu saya survey sendiri.

Akhirnya di 2019 Agustus, Final, selesai hasil survey saya. Saya buka yang pertama. Warung PKL bebek goreng ukuran 5×7.  Awalnya PKL Juga. Tetapi konsepnya berbeda. Sudah prasmanan. Nasi ambil sendiri, lauk ambil sendiri, prasmanan sepuasnya.

Sepuasnya itu berarti kurang ambil lagi tidak bayar. Kecuali lauknya. (bebek ayam itu hitungannya per potong).

Jadi itulah yang membuat berbeda, konsep bebek ayam goreng mas Budi dengan bebek ayam goreng yang lain di pingir-pinggir jalan itu.Sehingga orang suka.

Kemudian pas saya buka, ya ini juga kersane Gusti Allah ya Pak. Hanya beberapa bulan setelah saya buka itu banyak konsumen datang itu ingin Franchise. Dan waktu itu saya bilang mungkin tidak layak ya franchise kepada saya. Kalau orang melihat ramai, itu layak franchise, tapi kalau melihat saya punya tempat makan (tempat 4×7 itu kan PKL ya Pak),  itu bagi saya mustahil. Bagi saya ini berlebihan. Maka waktu itu dengan halus saya tolak. Saya bilang, ibu/bapak saya belum layak untuk menjalankan amanah. Jadi itu saya tolak, banyak sekali ada 20 an orang waktu itu.

Baca juga:  Letkol Inf M. Zainollah: Bekerja dengan Tulus dan Berani Melakukan Perubahan

“Kuncinya harus yakin, semua karena Alloh,”

Nah kemudian di 2020 saya pindah di tempat yang sekarang ini (Jln Gatot Subroto Semarang), sudah mulai sederhana tapi layak untuk dikatakan lumayan luas. Tahun 2020 itu saya buka bulan Maret, kemudian di akhir Desember itu banyak juga orang yang Franchise. Awal 2021 saya mulai berfikir kenapa banyak sekali orang yang mau franchise ke saya. Mungkin dari waktu dari Agustus 2019 sampai di Desember itu ratusan yang ingin franchise ke saya. Dan semuanya tidak saya jalankan. Maksudnya semuanya saya tolak. Saya tidak mau mengerjakan.

Orang tertarik Franchise ini karena  konsep baru bebek prasmanan?

Mungkin ya pak. Karena saya sendiri waktu itu belum menyadari kalau ini dalah peluang besar. Bisa dikembangkan dengan besar. Karena saya bangkit itu, saya jalan itu bukan berfikir untuk besar sebenarnya, tapi hanya untuk mempertahankan hidup kami. Jadi tidak berfikir sampai franchise segala macam.

Kalau mau franchise apa syaratnya?

Investor menyiapkan tempat, lahan, bangunan, dan fasilitasnya. Setelah itu modal dagang ada di kami. Beli bebek, beli apa untuk modal dagang termasuk Man Power nya itu kami yang siapkan. Dan pengelolaan managemen 100% ada di kami. Maka investor hanya menunggu deviden saja.

Sharingnya berapa itu?

Bagi hasilnya 55-45. 55 Untuk Investor, 45 Untuk managemen saya.

 Rata-rata per daerah targetnya berapa cabang Mas?

Tidak ada target. Yang penting, misal seperti Semarang apabila mampu kita buka 11 outlet ya kita buka.

Untuk yang di daerah, itu bahan nya setiap hari bagaimana?

Jadi kami menggunakan suplier lokal, jadi setiap daerah yang kami kunjungi misal Jogja,Solo, Magelang, Wonosobo, atau Purwokerto, Banjarnegara, itu kan luar kota semua. Sampai Cilacap. Ya kami ambil suplier mayoritas dari lokal sana.

Supaya tastenya bisa seragam bagaimana Mas?

Kita sebenarnya dapurnya tersentral ya Pak. Di Semarang. Jadi setiap kota akan kita jadikan satu dapurnya.  Yang masih dalam jangkauan, transportasinya coverage area masih masuk, kita jadikan satu.  Nah setiap dapur yang akan berdiri itu harus betul betul training mateng di Semarang. Maka semua rasa akan sama senasionalnya. Meskipun dapurnya tersebar di seluruh kota, tapi kokinya di ajari dari Semarang supaya taste nya sama.

Bebek goreng mas Budi ini nanti akan berkembang kemana?

Jadi target kami tahun ini mungkin dari Semarang, Jogja, ke arah barat sampai ke Jabotabek. Jakarta kita akan mulai perkenalkan warung kita. Kemudian di tahun depan Jawa Timur dan Bali. Kemudian next saya akan kerjakan di Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan.

Saat pandemi orang lain jatuh, Bebek Mas Budi malah bangkit. Kok bisa?

Jadi saya pikir semua orang akan melakukan hal yang sama ya Pak. Jadi apa yang kami capai sampai dengan hari ini adalah sebuah karunia Tuhan.  Maka kami yakin yang seyakin-yakinnya kepada Tuhan.

Jadi kalau orang mengerjakan masalah misalnya sama kan.  Bahkan pengkonsepannya mungkin jauh lebih baik dari saya. Maka kami meyakini bahwa ini adalah kehendak Tuhan. Ketika kita yakin kepada Tuhan itu tadi. Yakin pada Yang membuat semuanya. Pas pandemi itu seperti apa, banyak usaha yang tutup saya melihat.

Karyawan Mas budi sendiri bagaimana pas pandemi kemarin?

Jadi begini, pada saat itu saya bilang pada Tuhan itu tadi, Begitu besarnya, musibah pandemi waktu itu. Di dunia, tidak hanya di Indonesia. Begitu banyak bisnis yang jatuh, kami tidak salah satunya yang jatuh. Kami salah satunya yang bangkit justru pas pandemi. Jadi saya meyakini bahwa segala sesuatu kebahagiaan apapun kemudian segala sesuatu yang namanya musibah  apapun, semua kehendak Tuhan. Kenapa kami menakuti? Kenapa seolah-olah itu menjadi cengkraman? tidak. Bahwa ini kehendak Tuhan, kami meyakini bahwa kami tidak akan disiksa  sebegitu beratnya.

Jadi waktu itu banyak teman-teman datang, sama pengusaha kuliner. Mas budi, kami sudah tidak mampu, Mas budi kami liburkan semua karyawan kami, sampai kapan, belum tahu. Saya bilang sama mereka, ayo kita adu kekuatan. Bahasa guyon dengan teman-teman, ayo iki mongso mongsone atau saat-saatnya adu kekuatan. Nah saya bilang kepada teman-teman, tidak ada satupun warung yang boleh libur warung saya. Tidak ada satu orang pun karyawan saya yang libur saat pandemi, kecuali jatah libur seminggu sekali. Tapi secara bisnis kami tidak boleh libur. Semuanya masuk, semuanya bekerja, warung buka, konsisten saya bilang begitu. Mereka tanya, Pak budi, kalau kita nanti rugi, siapa yang akan bayar gaji kami? Saya to, aku Bos mu, aku sing bayar Kowe, penting kowe kerjo.

“Yang lain kolaps, masa pandemi kami tetap gajian,”

Maka ini luar biasa waktu itu kami tidak merugi pak. Pandemi tidak merugi. Tetap berjalan. Semua  operasional tertutupi.  Dan saya masih ada sisa. Masih ada orang yang datang dan makan ya. Karena Allah yakin akan mendatangkan orang. Dan disaat itu banyak orang datang, terus mulai muncul dari para investor, karena apa, Mas Budi mampu hidup dalam kondisi seperti itu.  Dan itu kami kerjakan di saat pandemi jalan. Kami buka warung, kami buka warung sampai hari ini. Jadi bahwa rahasianya dalam diri manusia itu cuma satu, kamu percaya tidak sama Tuhanmu. Itu yang saya yakin sampai hari ini.

Baca juga:  Tekan Laka Lantas, Jasa Raharja Gelar Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Relawan Desa di Klaten

Jadi sukses, jatuh, semua di tangan Allah ya. Saya puluhan tahun jadi pengusaha kecil di level saya, pada saat saya bahagia, pada saat saya sukses, pada saat ekonomi naik, kuat, saya pun biasa saja. Kemudian pada saat saya dijatuhkan, secara ekonomi kami terpuruk, relasi kami menjauh, kami biasa saja. Toh ini kehendak Tuhan. Kami naik pun biasa saja. Bahkan sampai hari ini kami merangkak untuk naik lagi, kami biasa saja. Kami tidak akan berubah. Tidak ada sesuatu yang berlebihan bagi saya. Karena di mata Tuhan ini kecil. Maka ya memang kita harus mampu untuk menganalisa ini bahwa hubungan kita dengan Tuhan harus diperbaiki.

Nilai-nilai Mas Budi ini ditanamkan juga kepada karyawan?

Jadi karena kita yang nomor satu itu harus kersane gusti Allah. Jadi syariatnya dikerjakan, hakikatnya juga dikerjakan. Maka kamu cukup berikhtiar saja. Kerjo sing apik, amanah, jalankan. Kita harus konsisten, disiplin, atitude harus bagus, teknik harus mengerti, begitu kira-kira lah.

Jadi Allah menata sendiri. Pada saat kita mengikhtiarkan  yang lebih baik saya yakin Allah akan mernahke. Karena apa disaat itu Tuhan pasti bilang, oh kamu sudah mampu di level ini. Kalau di level ini kamu belum mampu, Allah tidak akan memberi.

Mas ini mungkin rahasia lagi yang harus di bocorkan. Sebetulnya setelah 23 ini sedang mengerjakan berapa outlet lagi targetnya untuk tahun ini?

Lumayan pak,  mungkin kalau 50 Outlet ada ya pak. Jadi dari 23 menjadi 50. Lebih mungkin. Ini bisa menjadi 100 outlet di tahun 2022 ini. Sudah menyebar. Tetapi begini pak, tetap bukan menjadi target saya.  Target saya bahwa apa yang kami buka harus terhandle dengan baik. Jadi mungkin seandainyapun Allah hanya kasih 5 besok, sayapun tidak akan masalah. Tidak menjadi target taya harus 100 unit. 5 unitpun sudah saya syukuri. Tapi apa yang menjadi target kami, apa yang sudah kami buka harus terhandle dengan baik.

Dengan banyaknya karyawan gimana untuk mengontrol keuangan, ketertiban barang Mas?

Ada bagiannya pak. Di managemen pasti kan ada bagian ini siapa yang koordinir, bagian ini siapa yang koordinir. Misal logistik ada yang koordinir, yang mengurus karyawan siapa, yang mengurus setoran siapa, pajak siapa.

Perusahaan lain mungkin kerja aturannya harus standar, gaji harus UMR dll. Kalau di Mas budi bagaimana?

Kalau saya yang penting mau bekerja keras. Saya tidak bilang ijasahmu SD,SMP,SMA, silahkan. Yang penting bisa menghitung, bisa komunikasi. Tidak sekolah tidak apa-apa. Yang penting mau kerja. Kemudian yang ke dua. Kerja di saya harus tercukupi kebutuhan rumah tangganya. Kalau ndak tercukupi ndak usah kerja sama saya. Saya ndak tentukan gajimu sekian standar UMR atau ndak,  harus lebih dari UMR. Karena kalau ndak UMR kayaknya sih bakalan Demo. Kurang, kurang. Jadi harus lebih dari UMR.

Jadi ikut Mas Budi ini pasti ditanya, kebutuhanmu berapa sebulan?

Iya harus ditanya. Kalau gajimu dari saya 4jt kurang berarti harus 5 juta. Kalau 5 Juta kurang berarti harus 6 juta begitu. Kita ikuti sejauh mana dia punya produktifitas dan kemampuan perusahaan juga ya. Jadi bahwa kami tetap musyawarah (itu di internal ya pak. Jadi kami dengan karyawan begitu).

Sebelum sesukses seperti sekarang, pasti ada pahitnya. Apa yang perlu diajarkan kepada kita semua?

Memang banyak orang yang ndak mengerti ya pak. Karna yang selama ini kami share adalah kebahagiaan. Sebenarnya banyak sekali bahwa puluhan tahun kami jatuh bangun, Jatuh bangun juga tidak kami share.

Kebelakang sebelum bebek ini Mas Budi apa saja profesinya?

Saya tetap berdagang pak. Tetapi ada beberapa. Dulu di 2010 itu saya sempat kerjakan bahan setengah jadi jamu. Itu juga dalam waktu 6 bulan saya bangkrut. Pengalaman kurang, jam terbang kurang, relasi kurang, permodalan kurang. Tetapi seandainya banyak pun mungkin juga bisa saja bangkrut. Tetap akan rugi karena saya belum punya pengalaman. Terus kemudian saya balik lagi masuk di otomotif karena waktu itu saya kerja di otomotif lima tahun.saya di situ akhirnya jadi broker, makelar, perantara antara konsumen dengan dealer, atau dealer ke konsumen seperti itu. Tetapi di 2012 alhamdulillah saya punya dealer. Kemudian ada beberapa punya pabrik tahu (Karyawan sempat ratusan juga), kemudian saya juga pernah punya bisnis optik dan ada beberapa lagi yang lain. Kalau ini kan berarti kita putus perjalanan lama, saya mulai kuliner di 2016 sampai dengan hari ini. Tapi di 2016 juga kejeda ada pencalegan itu. Maka lahirlah bebek ini di tahun 2019.

“Saya pernah jatuh dan bangkrut,”

Jadi Setelah gagal nyaleg malah muncul ide Bebek di tahun 2019. Maka bebek itu mulai tahun 2019 juga ya. Agustus 2019.

Tips buat masyarakat supaya bisa sukses seperti Mas Budi?

Jadi untuk merintis sebuah bisnis saya pikir bukan sesuatu hal yang sulit. Tetapi bangkit dari kegagalan setelah kita sukses itu adalah pekerjaan yang berat. Tetapi pada saat kita meyakini adanya Tuhan, pada saat kita meyakini bahwa segala sesuatu digerakkan oleh Tuhan, maka mental kita akan tertata. Di situ arah baliknya. Pas kita jatuh maka kita akan menyadari bahwa besok kita akan sukses lagi. Maka disini pada saat kita jatuh ada kebahagiaan. Nah di situ letak semangat bagaimana bangkit lagi. Jadi tetap mengikhtiarkan apa yang menjadi tugas Tuhan dalam perjalanan hidup di dunia. Akhirnya saya yakin bahwa pada saat semua diyakini bahwa semua gerakan Tuhan, kemudian di dunia kita gerakkan Ikhtiar dengan baik, insya Allah kesuksesan menanti. (bejan syahidan)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya