30.6 C
Semarang
Selasa, 29 April 2025

Mukjizat Al Qur’an

Salah satu alasan mengapa bulan Ramadhan begitudimuliakan karena di bulan Ramadhan itulah Al Qur’an di turunkan. Seperti kita ketahui bersama Al Qur’an bukan hanya sebuah kitab yang dijadikanpedoman kehidupan bagi umat Islam namun Al Qur’an juga merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Mengapa Al Qur’an disebut sebagai mukjizatterbesar? Karena Al Qur’an adalah mukjizat yang bersifat aqliyah yaitu mukjizat yang dapat ditangkapoleh nalar dan akal manusia. Karena bersifat aqliyahmaka mukjizat Al Qur’an akan dapat terus bisadirasakan hingga kini, besok, dan bahkan hinggaakhir zaman. Mukjizat Al Qur’an tidak hanyadirasakan ketika Nabi Muhammad masih hidup. Mukjizat Al Qur’an dapat terus dirasakah oleh umatIslam bahkan setelah Nabi Muhammad wafat.  

Hal itu berbeda dengan jenis mukjizat yang diterimaoleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad dimanamereka mendapatkan mukjizat yang bersifat hisiyah. Hisiyah artinya mukjizat yang yang dapat dirasakanoleh pancaindera atau bersifat inderawi.

Misalnya saja Nabi Musa yang tongkatnya dapatmembelah lautan. Nabi Isa dapat menghidupkanorang yang meninggal, Nabi Ibrohim tidak tersentuhapi ketika dibakar oleh pasukan Raja Namruj. Nabi Sulaiman dapat memahami bahasa hewan, dapatmenundukkan jin, mampu memerintah angin sertamasih banyak mukjizat lainnya.

Mukjizat mukjizat tersebut memang sangat spektakuler dan luar biasa sebagai bukti kebesaranAllah sehingga bisa membungkam orang orang yang meragukan ajaran para Nabi.

Meskipun luar biasa namun mukjizat para Nabisebelum Nabi Muhammad tersebut hanya bisa dilihatdan dirasakan oleh orang orang yang menyaksikanperistiwa itu di saat mukjizat tersebut terjadi. Contohnya mukjizat terbelahnya lautan oleh tongkatNabi Musa hanya disaksikan oleh umat Nabi Musa dan Firaun beserta tentaranya yang saat itumengejarnya hingga ke laut Merah.

Begitu juga dengan mukjizat mukjizat Nabi Nabilainnya yang hanya bisa disaksikan oleh umatnyayang berada di saat mukjizat itu terjadi. Orang orangyang tidak berada di tempat terjadinya sebuahmukjizat maka tidak dapat menyaksikannya, apalagibagi umat umat setelah para Nabi tersebut wafattentu sudah pasti tidak bisa menyaksikannya.

Itulah mengapa Nabi Muhammad diberi mukjizat Al Qur’an. Supaya umatnya masih terus bisamempelajari, membaca, menyaksikan betapa luarbiasanya nilai nilai yang terkandung di dalam Al Qur’an baik itu di zaman Nabi Muhammad masihhidup, sekarang, diwaktu yang akan datang bahkanhingga akhir zaman.

Kemukjizatan Al Qur’an sangat mudah dikenali. Al Qur’an adalah kitab yang terjaga orisinalitasnyakarena Allah sendiri yang berjanji menjaganya. Allah SWT juga mempersilakan seluruh bangsa jin dan manusia yang meragukan Al Qur’an untuk membuatkitab yang serupa Al Qur’an. Dalam Surat Al Isra’ ayat 88 Allah berfirman “Katakanlah: sesungguhnyajika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Qur’an ini, niscaya mereka tidak  akan dapatmembuat  yang  serupa  dengannya,  sekalipun sebagian  mereka  menjadi pembantu bagi sebagianyang lain”.

Hingga hari ini dan sampai kapanpun niscaya tidakakan ada yang dapat membuat kitab yang serupa Al Qur’an bahkan tidak akan ada yang mampu untukmembuat satu surat saja yang semisal Al Qur’an.

Al Qur’an sebagai mu’jizat dapat dimaknai AlQur’an merupakan sesuatu yang mampumelemahkan tantangan menciptakan karya serupadengannya. Karena sangat mustahil ada orang yang akan mampu membuat karya yang serupa Al Qur’ansehingga dalam konteks fungsi kenabian maka Al Qur’an tersebut berarti memperlihatkan kebenarankerosulan dan fungsi kenabiannya serta kebenarankitab suci yang dibawanya.

Kemukjizatan Al Qur’an lainnya dapat dilihat darisegi keilmiahannya. Kemukjizatan ilmiah Al Qur’an terletak pada kemampuannya dalam mendorongmanusia untuk terus berpikir dan menggunakanlogika serta akal sehatnya. Al Qur’an adalah kitab suci berisi banyak petunjuk mengenai ilmupengetahuan yang mengajak pada para pembacanyauntuk menjadi pribadi yang cerdas senantiasaberpikir.

Dalam surat Ali Imron ayat 190-191 Allah SWT berfirman Sesungguhnya dalam penciptaan langitdan bumi, dan silih bergantinya malam dan siangterdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu mereka yang mengingat Alloh sambilberdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaringdan mereka memikirkan tentang penciptaan langitdan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalahEngkau menciptakan ini dengan sia-sia. MahasuciEngkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Mengapa bisa terjadi siang dan malam? Mengapabumi bulat? Mengapa langit tinggi menjulangpadahal tidak ada tiang yang menyangganya? Pertanyaan pertanyaan yang kemudian dicarijawabannya dengan berpikir dan melakukanpenelitian maka akan menghasilkan banyak ilmubaru yang dapat mendorong kemajuan zaman. Itulahsebabnya mengapa banyak orang orang cerdas saatmeneliti Al Qur’an banyak yang sangat terkejut dan kemudian menyatakan keimanannya. Karena merekabisa melihat dan menilai betapa Al Qur’an bukanhanya pedoman hidup namun juga mengandungsangat banyak ilmu pengetahuan yang ilmiah dan sejalan dengan akal sehat manusia.

Kemukjizatan Al Qur’an dari segi bahasa. Salah satupeneliti Al Qur’an Abdul al-Razaq Naufal menemukan banyak fakta istimewa yang akanmembuat banyak orang takjub. Menurutnya Al Qur’an adalah kitab suci yang memiliki lima bentukkeseimbangan kosa kata. Sebuah keseimbangan yang tak pernah ditemukan dalam kitab suci lainnya.

Kelima keseimbangan tersebut antara lain keseimbangan kata dengan sinonimnya. Keseimbangan kata dengan antonimnya. Keseimbangan dengan menunjuk akibatnya. Keseimbangan jumlah kata dengan penyebabnya. Serta Al Qur’an yang memiliki keseimbangankeseimbangan khusus.

Contoh keseimbangan jumlah kata denganantonimnya atau lawan katanya. Kata Al-hayy (hidup) dan al-mawl (mati) masing-masing disebutsebanyak 145 kali. kata an-naf (manfaat) dan al-madharah (madharat) masing-masing disebutsebanyak 50 kali. Kata Al-har (panas) dan al-bard (dingin) masing-masing disebut sebanyak 4 kali. Kata ash-shalihat (kebajikan) dan al-sayyi’at(keburukan) masing-masing disebut sebanyak 167 kali. Kata al-rabh (cemas/ takut) dan raghbah (harap/ingin) masing-masing disebut sebanyak 8 kali.

Contoh keseimbangan jumlah kata dengansinonimnya misalanya kata Al-harst dan al-zira’ah(membajak/bertani), masing-masing kata disebutsebanyak 14 kali. Kata Al-ushb dan al-dhurur(membanggakan diri/ angkuh), masing-masing disebut sebanyak 27 kali. Kata al-dhalim dan mawta(orang sesat/ mati jiwanya) masing-masing kata disebut sebanyak 17 kali. Kata Al-Qur’an, al-wahydan al-islam (al-Qur’an, wahyu dan Islam) masing masing disebut sebanyak 70 kali. Kata al-aql dan al-nur (akal dan cahaya), masing-masing disebutsebanyak 49 kali. Kata al-jahr dan al alaniyah(nyata), masing-masing disebut sebanyak 16 kali.

Contoh keseimbangan jumlah antara suatu kata dengan kata lain yang menunjuk pada akibatnya.  Misalnya saja al-infaq (infak) dengan al-ridho(kerelaan), masing-masing kata disebut sebanyak 73 kali. Kata al-bukhl (kekikiran) dan al-khasarah(penyesalan), masing-masing kata disebut sebanyak12 kali. Kata al-kafirun (orang-orang kafir) denganan nar/al ahraq (neraka/ pembakaran), masing-masing kata disebut sebanyak 154 kali. Kata al-zakah(zakat/penyucian) dengan barakah (kebajikan), masing-masing kata disebut sebanyak 32 kali.  Kata al-fasyah (kekejian) dengan al-ghadab (murka), masing-masing kata disebut sebanyak 26 kali.

Contoh keseimbangan antara jumlah kata dengankata penyebabnya. kata Al-isyraf (pemborosan) dengan al-sur’ah (ketergesa-gesaan), masing masingkata disebut sebanyak 23 kali. Kata al-maw ‘izhah(nasihat/petuah) dengan al-lisan (lidah), masing-masing-masing kata disebut sebanyak 25 kali. Kata al-isra (tawanan) dengan al-harb (perang), masing-masing kata disebut sebanyak 6 kali. Kata as-salam(kedamaian) dengan al-thayyibah (kebajikan), masing-masing sebanyak 60 kali.

Di dalam Al Qur’an juga ada keseimbangan kata yang bersifat khusus. Misalanya kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal jumlahnya sebanyak 365 inisangat sesuai dengan jumlah hari dalam satu tahun. adapun kata ayyam (hari dalam bentuk yang jamak) atau yawmayni (bentuk mutsanna), jumlahpemakaian katanya adalah 30 ini sama denganjumlah hari dalam satu bulan. Sementara itu kata (syahr) yang artinya bulan disebutkan sebanyak 12, ini merupakan jumlah yang sama dengan jumlahbulan dalam setahun. Adapun Kata-kata yang menunjuk pada utusan seperti rasul, nabiy, basyir, nadzir jumlahnya 518. Jumlah 518 merupakanjumlah yang seimbang dengan jumlah penyebutannama-nama nabi-rasul sebanyak 518.

Fakta di atas mustahil sebuah kebetulan. Sebagaibukti kebenaran Al Qur’an dibuat dengankeseimbangan kata yang sangat presisi.

Masih banyak sisi istimewa Al Qur’an yang dapatterus diteliti dan dipelajari yang pada akhirnya akansemakin menambah rasa keimanan kita pada Al Qur’an sebagai kita suci umat Islam. Kita juga harusbersyukur dapat terus membaca, memepelajari dan meneliti keagungan Al Qur’an. Sebuah mukjizatterbesar yang diberikan kepada Baginda Nabi Muhammad yang terus akan ada dan terpeliharakesucian dan orisinalitasnya hingga akhir zaman.

Semoga di Ramadhan 1446 Hijriyyah ini Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua untukmengamalkan ajaran Al Qur’an.  Menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan utama, dan menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan.

Prof. Dr. H. Gunarto, SH. MH adalah RektorUnissula Semarang dan Ketua IkatanCendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) OrwilJawa Tengah



Popular

LAINNYA

Terkini