JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar operasi pasar (OP) untuk menekan harga sejumlah kebutuhan pokok yang mulai merangkak naik menjelang Natal dan Tahun Baru. Dalam kegiatan tersebut masyarakat bisa memperoleh sejumlah harga kebutuhan pokok seperti elpiji 3 kilogram, beras, gula pasir, daging serta minya goreng dengan harga “miring”.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Mohammad Taufik Amrozy mengatakan, operasi pasar tersebut digelar setelah melihat hasil pantauan harga yang dilakukan oleh TPID sebelumnya. Dimana sejumlah barang kebutuhan pokok mulai menunjukkan kenaikan harga.
“Dari hasil pantauan di tiga pasar tradisional kelihatannya agak-agak mengkhawatirkan, terutama di dua komoditi, elpiji dan beras. Sehingga kami upayakan agar harganya bisa turun dengan operasi pasar ini. Kalau untuk cabai, karena faktor musim untuk operasi pasar membutuhkan waktu, tapi ini juga sedang diupayakan untuk bisa menekan harga cabai,” jelasnya di sela-sela operasi pasar di Pasar Gede, Jumat (22/12).
Ia menambahkan, dengan adanya OP selain diharapkan mampu menekan harga komoditas yang mulai merangkak, sekaligus juga untuk menenangkan masyarakat agar tidak melakukan panic buying karena khawatir kehabisan. “Sebab stok barang ada. Bahkan Hiswan Migas dan Bulog siap memback up,” imbuhnya.
Ditambahkan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, digelarnya OP sebagai bentuk intervensi dari Pemkot agar inflasi tetap rendah. Apalagi beberapa waktu terakhir angka inflasi di kota bengawan relatif tinggi. “Akan digelar terus untuk mempertahankan inflasi agar tidak bertambah. Dan kami imbau kepada pedagang untuk tidak menaikkan harga dengan mengambil momentum hari-hari besar keagaamaan atau nasional. Juallah dengan harga yang wajar, jangan aji mumpung ambil untung besar,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Subagyo mengatakan, untuk OP di Pasar Gede pihaknya bersama dengan Hiswana Migas dan Bulog menyediakan 520 tabung elpiji ukuran 3 kilogram dan 10 ton beras premium dan medium.
“Kalau kurang akan ditambah lagi. Untuk beras OP sudah berjalan sejak pekan lalu dan bergilir tiap hari di pasar-pasar tradisional sampai tanggal 29 Desember nanti. Kami gerak terus agar harga tetap terkendali,” paparnya. (jay/saf)