JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – “Dalam era revolusi 4.0 (four point zero), teknologi dan informasi berkembang semakin pesat. Hal ini ditandai dengan giat jurnalisme online maupun penyebaran berita melalui media sosial. Melihat realita sosial tersebut, generasi muda termasuk para santri sebagai agen penerus bangsa dituntut untuk terbuka dengan tantangan zaman,” demikian dijelaskan Bupati Demak Hj dr Eistianah SE saat membuka kegiatan Gerakan Santri Menulis di Pondok Pesantren Alhidayat, Krasak, Kecamatan Guntur.
Perlu diketahui, bahwasannya Gerakan Santri Menulis (GSM) merupakan Sarasehan Jurnalistik Ramadan yang digelar Suara Merdeka selama 28 tahun. Adapun tujuan dari diselenggarakannya acara ini adalah untuk mengajak para santri untuk rajin menulis, yakni dengan cara selalu produktif menghasilkan karya tulis.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono, Dandim 0716/Demak etkol Czi Pribadi Setya Pratomo, Kepala Kan Kemenag Demak, H Muhtadi dan Ketua Panitia GSM, Agus Fathuddin Yusuf serta Pengasuh Pesantren Al-Hidayat KH Ahmad Baedlowi Misbah (Gus Dlowi).
Dalam sambutannya Bupati sangat apresiatif dengan kegiatan tersebut, oleh karenanya dirinya menyambut baik terselenggaranya penyelenggaraan kegiatan ini sebagai bentuk membangun pemahaman dan menambah keilmuan dalam bidang jurnalistik.
“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi pegangan dan bekal bagi santri dalam menulis dan bermedia sosial. Santri di zaman milenial saat ini harus peduli literasi sekaligus menjadi penggiat media sebagai bentuk syiar. Harapannya, nantinya santri tidak sekedar mampu berdakwah dengan lisan, namun juga melalui tulisan. Bagi masyarakat yang tidak sempat mendengar tausiah, dapat membaca dakwah melalui buku, kitab, maupun media cetak. Dengan menulis, para santri juga dapat merespon segala fenomena di masyarakat dengan menggunakan dasar-dasar keilmuan yang diperoleh di pesantren,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Bupati menjelaskan, dengan menulis, para santri juga dapat merespon segala fenomena di masyarakat dengan menggunakan dasar-dasar keilmuan yang diperoleh di pesantren.
“Manfaatkan kegiatan ini dengan baik. Bidang apapun yang kita tekuni dengan sungguh-sungguh maka akan menghasilkan karya yang luar biasa. Perluas wawasan dan informasi, agar pengetahuan tentang jurnalistik dapat lebih dikuasai,” Jelasnya.
Selanjutnya menjadi harapan kita bersama para santri dapat membuat revolusi wacana dan pemikiran sehingga secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi nyata bagi kelangsungan pembangunan di Kabupaten Demak. (*)