spot_img
32.6 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Ibu Rumah Tangga di Klaten Tewas Diracun Kakak Ipar

JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Nasib tragis dialami Hani Dwi Susanti (30) warga Dusun Panggang Welut, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten. Ia tewas mengenaskan setelah minum air yang telah dicampuri racun diduga oleh kakak iparnya sendiri, Sarbini (50).

KBO Reskrim Polres Klaten Iptu Eko Pujianto mengatakan, peristiwa terjadi pada kemarin siang. Saat itu, Hani meminum air yang ada di dalam kulkasnya yang ternyata sudah diracuni.
Kejadiannya Senin (1/11) sekitar pukul 11.30 WIB.

Penyidik sudah mengamankan barang bukti berupa botol berisi air dari lokasi kejadian. Polisi menyita empat botol dari kulkas.

“Sementara yang kita amankan empat botol. Ada botol warna biru, warna pink, botol air mineral dan satu ukuran 600 ml yang diduga diminum korban,” papar Eko.

Eko menyebut keempat botol itu disita dari dalam kulkas rumah korban. Pihaknya belum bisa mengungkap hasil autopsi sementara dari jasad korban Hani yang tewas diracun kakak iparnya (Sarbini, red).

Disebutkan, tersangka Sarbini masuk ke rumah korban yang sedang dalam kondisi kosong. “Pelaku masuk rumah korban pada pukul 10.00 WIB hari Minggu (31/10). Pelaku masuk rumah menunggu korban lengah,” jelasnya.

Saat itu, jelas Eko, rumah korban sedang kosong karena ditinggal penghuninya bepergian. Korban bepergian bersama seluruh keluarganya.

Diwawancara terpisah, suami korban, Sigit Nugroho, mengaku sempat meminum air yang diduga beracun tersebut. Kala itu dia langsung muntah.

“Iya. Saya sempat minum tapi sebelum tertelan sudah muntah, baunya menyengat dan warnanya keruh kekuningan,” kata Sigit.

Sebelum kejadian, lanjut Sigit, ia terlibat cekcok dengan tersangka. “Tiga hari sebelumnya sempat kres (cekcok) sama saya. Soalnya istri saya dikatai (kata tak senonoh), padahal tidak ada masalah apa-apa,” ujarnya.

Sigit yang merasa istrinya dilecehkan mengaku tidak terima. Setelah cekcok dengan Sarbani, Sigit tidak menaruh curiga apalagi menyangka kakak iparnya itu tega berusaha meracuni keluarganya.

Dia mengakui selama ini hubungan keluarganya dengan Sarbini yang telah ditahan di Polres Klaten itu tidak begitu harmonis. Meski begitu keluarganya, kata Sigit, tidak terlalu menanggapi serius.

Pernyataan itu dibenarkan seorang karyawan Sigit, Gunawan (28) membenarkan jika Sigit dan Sarbini pernah cekcok. Tapi menurutnya tidak pernah terjadi kekerasan di antara keduanya.

“Dua Minggu lalu pernah cekcok juga, saya pas di sini. Tapi cekcok jarak jauh karena rumah kan berdekatan tapi ya selesai begitu saja,” ungkap Gunawan. (rit)

spot_img

TERKINI