spot_img
28 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Rusuh Suporter PSIS Semarang, Yoyok Sukawi Minta Maaf

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang Yoyok Sukawi meminta maaf atas kerusuhan suporter dengan kepolisian di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2). Kericuhan terjadi di luar Stadion Jatidiri, Semarang, pada laga PSIS vs Persis di pekan ke-25 Liga 1 2022/2023.

“Pertama saya menyampaikan maaf kepada masyarakat Kota Semarang yang kemarin terganggu akibat peristiwa tersebut. Situasi memang sempat panas, namun situasi perlahan kondusif dengan teman-teman suporter kembali ke rumah masing masing,” kata Yoyok Sukawi.

“Tak lupa juga terima kasih kepada Polrestabes Semarang dan seluruh perwakilan suporter yang bersama-sama menenangkan teman-teman yang memaksa masuk,” sambungnya.

Manajemen PSIS berjanji akan melakukan evaluasi untuk mengantisipasi insiden tersebut tak terulang di kemudian hari.

“Pastinya ada evaluasi serta kami juga akan diskusi dengan pihak terkait seperti dengan kepolisian, organisasi resmi suporter baik Panser Biru maupun Snex,” lanjutnya.

Yoyok Sukawi juga berharap citra positif Kota Semarang sebagai kota yang damai dan tidak memiliki musuh tetap terjaga.

“Ayo sama-sama jaga Kota Semarang, ayo sama-sama jaga nama baik PSIS. Buat situasi di sini kondusif dan pertandingan dapat digelar lagi dengan nyaman, aman serta dapat ditonton siapa pun termasuk wanita dan anak-anak,” tutup Yoyok Sukawi.

Baca juga:  Bareskrim Tangkap Pemodal Pinjol yang Teror Ibu Bunuh Diri di Wonogiri

Sebelumnya, ribuan massa suporter PSIS Semarang mengepung pintu akses masuk Stadion Jatidiri. Mereka tak terima pertandingan digelar tertutup karena merasa tak punya masalah dengan suporter Persis Solo.

Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir menyoroti kerusuhan suporter PSIS Semarang, yang terjadi Jumat 17 Februari 2023. Ia meminta kepada semua pihak agar tak saling menyalahkan.

Selain itu, Erick Thohir pun mengatakan saat ini PSSI sedang berusaha agar tak terjadi insiden kerusuhan seperti itu lagi. Sebab demikian, ia dan jajarannya segera membuat ad hoc untuk suporter.

“Mari untuk tidak menyalahkan suporter, tidak menyalahkan kepolisian, itu semua masyarakat Indonesia yang punya keluarga di rumah masing-masing, kalau ada polisi kena batu, ada istrinya, kalo ada suporter yang kenapa-kenapa ada keluarganya,” ucapnya.

Untuk diketahui kembali, kasus itu terjadi saat PSIS Semarang melakoni lanjutan Liga 1 2022-2023 melawan Persis Solo. Pihak panitia pelaksana sejatinya sudah memberikan informasi resmi bahwa laga dilarang dihadiri penonton.

Baca juga:  Yoyok Sukawi, Bos PSIS Pastikan Maju Walikota Semarang

Namun ratusan penggemar tetap menyambangi stadion dan memaksa untuk masuk. Gesekan pun tak terhindari yang melibatkan suporter dan pihak kepolisian. Mengenai itu, Erick Thohir dan jajarannya langsung menggelar rapat Exco kedua pada Sabtu (18/2) di GBK Arena, Jakarta.

Menurutnya, kasus ini semakin menegaskan bahwa isu suporter menjadi yang sangat disorot hari ini. “Makanya kenapa isu suporter jadi topik utama bahasan hari ini, karena baru jadi bersama-sama, tadi malam ada hal mengkhawatirkan,” ucapnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyesalkan kericuhan antara suporter PSIS Semarang dengan aparat kepolisian saat pertandingan PSIS vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Kota Semarang. Ganjar meminta, kejadian ini menjadi bahan evaluasi dan tidak boleh terulang kembali.

“Alhamdulillah sampai sore tadi sudah terkendali. Tidak ada korban dan tidak ada kerusakan dan sebagainya. Saya dikirimi video ada dialog antara pihak kepolisian dan suporter dan inilah yang penting untuk diomongkan. Pasti kami akan mengevaluasi semuanya dan saya masih menunggu laporan dari pihak kepolisian,” kata Ganjar. (dbs/sgt)

spot_img

TERKINI