JATENGPOS. CO. ID, PATI – Puluhan warga mendatangi balai desa menuntut pemecatan salah satu perangkat desa setelah terjerat kasus perselingkuhan.
Warga yang marah mendatangi balai desa secara berduyun-duyun. Mereka menggelar demontrasi untuk meminta pemecatan oknum perangkat desa yang disebut telah mencemarkan nama baik desa.
Mereka meluapkan kemarahan mereka dalam sejumlah spanduk. Mulai dari spanduk bertulis ‘Sex itu menyenangkan tapi tidak untuk senang-senang’ dan ’copot sarekat mesum’ . Sanduk itu dibawa para masa aksi ke balai desa.
Salah satu warga Nyamah (48) mengatakan resah dan jengah dengan kelakuan perangkat desa dengan inisial J (39). Ia mengatakan J telah berselingkuh dengan salah seorang istri dari warga Desa Kosekan, Dedi.
Nyamah bahkan menyebut bukti perselingkuhan antara keduanya berupa video pendek. Dalam video yang sempat tersebar di antara warga memperlihatkan J dan sang istri warga melakukan hubungan suami istri.
Sebelum dilihat para warga, Nyamah bercerita kasus perselingkuhan J terbongkar saat ponsel wanita selingkuh J tertinggal di rumah ketika mengantarkan anaknya ke sekolah.
Namun nasib apes, ponselnya yang tertinggal di rumah justru digeledah sang suami dan terkuak.
“Tahunya saya dari ponsel istri warga yang diselingkuhi. Padahal keduanya sama-sama berkeluarga semua,” ujar Nyamah.
Dari cerita yang beredar warga pun meminta kepada Pemerintah Desa untuk mencopot J sebagai perades pada hari ini. Warga bahkan mengancam bakal melakukan aksi susulan bila tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Kepala Desa Kosekan Isro’i mengapresiasi langkah warganya. Hanya saja pencopotan perangkat desa harus melalui sejumlah tahapan.
“Harus sesuai proses, harus menunggu sidang berkelanjutan hasilnya gimana. Kalau hasil putusannya perangkat saya harus dipecat maka akan segera saya pecat,” terang Isro’i.
Dirinya mengaku tidak mengetahui kejadian perselingkuhan. Hanya saja sepekan yang lalu ketika sudah menjadi pembicaraan dirinya baru mengetahui kasus yang perselingkuhan.(ida/jan)
