JATENGPOS. CO. ID, SRAGEN – Sejumlah warga menggeruduk kantor Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Senin (25/3) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka menolak pendirian tower di Dukuh Jati. Warga membentangkan sejumlah poster penolakan pendirian tower.
Berikut bunyi sejumlah posternya:
“Kami tidak butuh tower! ”
“Stop pembangunan tower”
“Ora butuh duit butuhe kesehatan.”
“Kesehatan itu penting.’
“Pak Bupati cabut IMB tower di desa kami.”
Bahkan dalam orasinya warga juga sempat menyuarakan penolakan keberadaan tower tersebut yang diduga milik Telkomsel tersebut.
Bagus Adi Prabowo (26), warga Dukuh Jati RT 6, Kelurahan Pilang, Masaran, Sragen, salah satu peserta demo di kantor Desa Pilang Masaran pada awak media menyampaikan terkait tuntutan warga. Bahwa warga menolak pembangunan tower dan menolak uang kompensasi.
“Intinya kami menolak pembangunan tower, dalam pembangunan ini warga merasa tidak dilibatkan, padahal di pertemuan pertama warga sudah jelas jelas menolak,” kata Prabowo.

Menurut warga lokasi pendirian tower sinyal Telkomsel di Desa Pilang itu keberadaan sudah ditolak warga mentah mentah. Bahkan lokasi pembangunan sempat pindah-pindah hingga dua kali.
“Pertemuan pertama yang mengundang pak Lurah bayan dan pihak tower perwakilan warga semua dilibatkan, warga yang diundang kemarin ngak diundang lagi tiba tiba uang kompensasi udah menyebar,” bebernya.
“Anehnya belum ada pertemuan kedua, sudah ada proses pembangunan pondasi. Tapi sekali lagi kami menolak pendirian tower. Sedangkan yang sudah ada yang menerima kompensasi di beberapa warga. Diantaranya ada Rp 2 juta, Rp 700 ribu dan warga banyak yang nolak,” bebernya.
Kades Pilang Ibnu Muhammad menjelaskan, pihaknya akan memediasi dalam penyelesaian masalah tower tersebut. (ars/jan)