JATENGPOS. CO. ID, PATI – Bupati Pati Sudewo akhirnya meminta maaf atas kegaduhan demo masyarakat terkait naiknya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen. Bupati juga minta maaf atas kericuhan masyarakat akibat penertiban sumbangan oleh Satpol PP saat masyarakat melakukan unjuk rasa.
“Yang pertama, kami sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan perampasan (sumbangan), hanya ingin memindahkan sehingga tidak mengganggu kirab boyongan kabupaten Pati dan 17 an. Kami juga tidak menghalang-halangi penggalangan dana,” katanya di Pati, Kamis 7 Agustus 2025.
Yang kedua, Sudewo juga minta maaf atas pernyataan yang yang dianggap menantang masyarakat terkait jumlah pengunjuk rasa penolak kenaikan PBB.
“Saya juga minta maaf soal pernyataan saya 10 ribu 50 ribu massa, saya tidak bermaksud menantang. Sama sekali tidak ada maksud untuk manantang rakyat, mosok rakyatku dewe tak tantang. Saya hanya menyampaikan supaya demo tersebut berjalan lancar sesuai aspirasi murni masyarakat bukan ditumpangi pihak tertentu,”jelasnya.
Soal kenaikan PBB 250 persen, menurut Sudewo itu maksimal. Yang dibawah 100 persen dan 50 persen jauh lebih banyak. Namun kalau yang 250 persen dianggap terlalu tinggi akan dikaji ulang.
“Saya juga minta maaf di awal pemerintahan saya ini masih banyak kekurangan, saya masih kurang ilmu sehingga akan mendengarkan masukan pihak manapun untuk perbaikan,” imbuhnya.
Dia juga menghimbau semua elemen masyarakat supaya menahan diri untuk sama-sama menciptakan situasi aman dan kondusif.
“Yang terakhir saya akan berbuat setulus-tulusnya untuk perbaikan kabupaten Pati, berusaha menjadi bupati yang amanah, sudah membenahi rumah sakit Soewondo yang dulu jelek sekali sekarang menjadi bagus,Ā insfrastruktur jalan yang dulu di mana-mana rusak saya bangun, mohon dukungannya selalu,”jelasnya.
Asal tahu, akibat kenaikan PBB hingga 250 persen, masyarakat Pati bergolak. Mereka merasa keberatan hingga melakukanĀ unjukrasa bebarapa hari. Namun bupati Sudewo siap meninjau ulang kenaikan PBB tersebut. (ida/jan)