JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas Diponegoro (Undip), menggeruduk kantor Mapolda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Sabtu (30/8/2025), siang.
Sekira pukul 13. 15 WIB, ratusan massa mulai berdatangan dari beberapa titik kumpul, mereka langsung menuju Mapolda Jateng.
Tak banyak basa – basi, ratusan mahasiswa tersebut, melalui perwakilanya ( koordinator aksi), langsung berorasi melontarkan sejumlah tuntutan terkait isu pelanggaran HAM, tindakan represif aparat dan kasus kematian pengemudi ojek online di Jakarta.
“Penguasa pemerintah (Rezim), silih berganti, tetapi wajah aparat tidak berubah, bukan menjadi pelindung untuk rakyat. Namun, malah menjadi sumber ketakutan yang menambah penderitaan rakyat,” tegas Ketua BEM Undip Aufa Atha Ariq Aoraqi.
Berbeda dengan unjuk rasa sehari sebelumnya. Aksi yang dilakukan para calon intelek muda ini, berjalan tertib dan nyaris tidak ada huru – hara.
Suasana didepan Mapolda Jateng Jalan Pahlawan pun, terlihat aman terkendali. Meski demikian, ratusan aparat gabungan tetap bersiaga mengantisipasi jika ada gelombang unjuk rasa susulan.
Diwartakan sebelumnya, ratusan pengemudi ojek online (ojol) mahasiswa dan pelajar menggelar aksi yang sama, di depan Polda Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025), sore.
Aksi tersebut merupakan bentuk dukungan dan rasa duka atas meninggalnya rekan sesama driver ojol, Affan Kurniawan (21), yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob saat terjadi kericuhan demo di Jakarta, Kamis (28/8/2025), lalu.
Namun, aksi yang sebelumnya damai dan aman sempat di warnai kericuhan yang di duga dipicu oleh orang-orang tidak bertanggungjawab, di tengah ribuan massa aksi unjuk rasa tersebut. (ucl/rit)