31 C
Semarang
Senin, 24 November 2025

Benteng Pendem Ambarawa Kini Megah dan Indah, Pengelola Diingatkan agar Maksimalkan Potensi



JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Pengerjaan obyek wisata Benteng Fort Willem I (Benteng Pendem Ambarawa) di Bugisari, Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, sudah selesai. Pihak pengelola obyek wisata nasional ini diminta dapat memaksimalkan potensi wisata yang pada pengerjaan tahap I menelan biaya Rp 156,8 miliar ini agar tidak setengah-setengah.

Lintarno (26) warga Tambakboyo, Ambarawa mengaku sangat bangga lokasi benteng yang dulunya seram kini menjadi bersih artistik dan terlihat megah. Ia mengingatkan pengerjaan revitalisasi yang menggunakan uang negara sangat besar dapat diimbangi dengan pengelolaan secara profesional dan maksimal.

“Sebagai warga Ambarawa saya sangat bangga di kampung kami ada wisata sekelas Internasional ini. Benteng Pendem peninggalan sejarah masa Perang Dunia II saat penjajahan kolonial Belanda. Sangat ironi jika ke depan dikelola asal-asalan, seperti peran media sangat penting menggaungkan keindahan wisata ini, tidak setengah-setengah,” ujarnya kepada Jateng Pos, Senin (17/11/2025) siang.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang, Tri Subekso, mengatakan, beberapa waktu sebelumnya, dia menegaskan bahwa revitalisasi Benteng Pendem dilakukan dengan sangat hati-hati dan tetap mengedepankan prinsip pelestarian cagar budaya.

Baca juga:  Mengenal Desa Wonosari sebagai Kampung Budidaya Ikan Lele

“Kami berperan sebagai satu di antara tim teknis. Revitalisasi ini tidak sekadar mempercantik, tetapi mengembalikan bentuk otentik Fort Willem I sebagaimana aslinya,” ungkap Tri.

Tri menyebutkan, terdapat sekitar 30 bangunan di dalam kompleks benteng, masing-masing dengan kondisi kerusakan berbeda yang memerlukan teknik pemulihan khusus.

“Kami menutup dinding yang terkelupas dengan plester khusus sesuai rekomendasi.  Bahannya kami sesuaikan agar menyerupai aslinya, bukan bangunan baru yang meniru,” jelasnya kepada wartawan. .

Tri berharap, masyarakat dapat memahami proses revitalisasi yang dilakukan, tidak hanya mempercantik namun juga mengembalikan ke bentuk aslinya sesuai hasil penelitian.

“Kalau ada yang mengkritik kenapa ada bangunan yang temboknya berwarna putih, justru hasil penelitian menunjukkan bahwa aslinya memang seperti itu,” pungkas dia.

Perlu diketahui, penataan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I difokuskan pada revitalisasi kawasan cagar budaya Benteng Fort Willem I, dengan luas area penanganan 27.286,38 m² dan luas bangunan benteng 10.392,42 m². Lingkup penanganannya meliputi pekerjaan perlindungan bangunan, pekerjaan pengembangan bangunan, dan penataan lansekap kawasan.

Baca juga:  Imbas Polemik di PPP, Penetapan Pimpinan DPRD Kabupaten Semarang Kurang Nama

Pekerjaan penataan kawasan Benteng Pendem Tahap I dilakukan sejak Desember 2023 oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana dengan biaya Rp 156,8 miliar. Selain pekerjaan revitalisasi pada bangunan cagar budaya, penataan juga dilakukan pada area parkir seluas 6.429,93 m² dan area jalan akses seluas 5.873,42 m².

Berdasarkan catatan dihimpun, wisata Benteng Pendem Ambarawa dikelola pihak ketiga PT The Lawu Group – Tourism Management. Perusahaan ini mengelola destinasi wisata yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Destinasi wisata dikelola The Lawu Group disebut dari Linkedin, yakni The Lawu Park, Sakura Hills, Tawangmangu Wonder Park, Sate Lawu, Makutoromo Tourism Center, Merbabu Park, Silayur Park, Tuntang Farm House, Baribis Park, The Selasar, dan Bangunkerto Village. (muz)



TERKINI


Rekomendasi

...