JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Komunitas Santri Bajingan (Bar Ngaji Mangan) Semarang, menunjukkan kepedulianya terhadap warga Timbulsloko Sayung yang wilayahnya hilang terendam air laut, dampak dari rob berkepanjangan.
Berbalut kegiatan kesenian dan sosial bertajuk “Lentera Cerita, Merekam Jejak Budaya dan Kepedulian Sosial Suara Warga di Desa Tenggelam Timbulsloko” di halaman Masjid Al Ikhlas Timbulsloko, kegiatan tersebut menjadi dukungan untuk warga desa.
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/9/2025), Beno Siang Pamungkas Ketua Penyelenggara mengatakan, kegiatan mengusung tema seni, budaya, dan kepedulian sosial untuk menyuarakan suara warga terdampak rob di Desa Timbulsloko.
“Semoga aksi kecil kami ini bisa mengangkat semangat saudara-saudara kita yang memilih untuk tetap bertahan di tanah kelahiran mereka. Kepada merekalah kita bisa belajar mengartikan kesabaran, keikhlasan, dan ketegaran tidak melalui kata-kata, namun melalui tindakan nyata,” kata pengasuh Pesantren Sastra ini.
Dijelaskan, dua dekade terakhir, Timbulsloko perlahan hilang ditelan air. Sawah dan ladang lenyap, jalan darat putus, dan kini perahu menggantikan kaki.
“Desa yang dulu subur kini hidup dalam genangan, bersama sepuluh desa lain di Sayung yang bernasib sama. Kami hadir guna memberikan semangat hidup warga dalam balutan seni dan budaya,” tandasnya.
Senada, salah satu tokoh masyarakat Shobirin, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam.
“Baru kali ini, setelah desa kami ditenggelamkan oleh air, ada hiburan kesenian yang beragam. Anak-anak bisa melukis bersama, bernyanyi bersama, hingga saling berbagi kebahagiaan,” ujarnya.
Lanjutnya, sejak banjir merendam pemukiman, banyak warga kehilangan rumah, sawah, bahkan kenangan masa kecil yang tertinggal.
“Kesenian yang dihadirkan lewat acara Lentera Cerita menjadi hiburan. Anak-anak, yang biasanya hanya bermain di tepian genangan air, kini bisa merasakan dunia lain, dunia yang penuh warna, tawa, dan harapan,” imbuhnya.
Sejumlah penyair tampil membacakan puisi, antara lain Beno Siang Pamungkas, Syarief Rahmadi, Slamet Unggul, Ali Ahmadi, Chotrex Creatio, Agung Wibowo, dan Maulid Ndalu.
Lantunan bait-bait mereka menggema, seakan menjadi cermin perjuangan dan kegigihan warga untuk tetap bertahan.
Ratusan warga Timbulsloko larut dalam suguhan hiburan dari para seniman, dan keceriaan kian lengkap ketika usai acara mereka berkesempatan membawa pulang doorprize menarik sebanyak 112 hadiah.
Kegiatan yang mengedepankan sosial budaya ini, juga di dukung oleh LazisMU Jateng, LTM PWNU Jateng, PC ISNU Demak, Pesantren Sastra dan Suluh Ar-Rosyid. (ucl/rit)