JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Kecelakaan mobil Pajero menabrak truk parkir di tepi Jalan Tol Semarang-Batang Km 405, wilayah Desa Magelung, Kaliwungu Selatan, Kendal, mengakibatkan 4 korban tewas dan 2 korban luka. Keenam korban penumpang mobil Pajero merupakan rombongan keluarga asal Blitar, Jawa Timur.
“Kecelakaan lalu lintas di Km 405, Desa Magelung, Kecamatan Kaliwungu Selatan, melibatkan minibus Pajero nomor polisi AG-1691-AV dan truk dengan nomor polisi W-8845-UQ mengakibatkan 4 orang meninggal dunia. Semua korban yang meninggal dan luka-luka masih satu keluarga,” kata Kasat Lantas Polres Kendal AKP Agus Pardiyono Marinus.
Disebutkan dua orang korban terluka saat ini dalam kondisi sadar, keduanya masih perawatan di RSI Muhammadiyah Weleri. Kecelakaan maut tersebut terjadi pada Sabtu (22/6) sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu mobil Pajero yang ditumpangi 6 orang melaju dari arah barat (Jakarta) menuju ke timur (Semarang), lalu menabrak bagian belakang truk trailer yang sedang berhenti di pinggir jalan tol.
Diduga laju Pajero dalam kecepatan tinggi, dampak tabrakan hebat menyebabkan atap mobil mewah tersebut terkelupas. Bodi bagian kiri mobil ringsek tak berbentuk. Bahkan, saking kerasnya benturan dua korban tewas terlempar dari dalam mobil. Kemudian dua lagi berada di mobil dalam posisi duduk di belakang.
Dalam video yang beredar terlihat kedua korban terpental keluar dari kendaraan dan meninggal di lokasi kejadian. Kemudian satu penumpang mobil Pajero terjepit di kabin dan satu luka, serta dua meninggal di bagian belakang.
Identitas keempat korban tewas, Anas Makrufi (31), warga Wonodadi Blitar, Sudarmajianto (49) warga Wonodadi Blitar, Imro’atus Sholikah (43) warga Wonodadi Blitar, dan M Rizqi Mustofa Ramadhan warga Wonodadi Blitar.
Sedangkan dua orang yang luka yakni Ali Mustofa (49) warga Blitar dan Fauzy Sulaiman (44) sopir Pajero warga Wilangan Nganjuk, Jawa Timur.
Berdasarkan pantauan di rumah sakit, dilansir dari detikcom, keluarga korban kecelakaan maut Pajero mendatangi RSI Muhammadiyah Weleri. Tangis pilu keluarga pecah saat melihat jenazah korban.
Ada keluarga langsung menuju ruang UGD untuk mengecek kondisi dua korban selamat, Ali Mustofa dan Fauzy Sulaiman. Sedangkan empat lainnya menuju ruang pemulasaraan untuk yang terletak di bagian belakang gedung utama untuk melihat empat korban tewas.
Tangis pilu keluarga pecah ketika salah satu anggota keluarga melihat kondisi salah satu korban tewas, Imro’atus Sholikah yang mengalami luka sobek di bagian kepala. Disusul anggota keluarga lainnya yang melihat jenazah Sudarmajianto.
Sementara itu, Somsaid, Kaur TU Desa Wonodadi Blitar selaku perwakilan keluarga, mengatakan dirinya terkejut saat pertama kali mendapat kabar jika sejumlah warganya mengalami kecelakaan di jalan tol Semarang-Batang wilayah Kendal.
“Saya dapat kabar itu jam 9 pagi dan kaget kalau ada warga saya yang jadi korban kecelakaan. Kabarnya dari pihak keluarga korban yang datang ke rumah dan kebetulan masih satu desa. Kami berangkat pukul 12.00 WIB dari Blitar,” kata Somsaid kepada wartawan.
Sopir Ditahan
Fauzy Sulaiman, sopir Pajero, yang selamat mengaku tidak menyangka jika Pajero yang ia kemudikan mengalami insiden maut yang menewaskan empat orang keluarganya. Dua diantaranya, ibu dan anak.
“Saya sedih tidak karuan. Penumpang mobil yang saya kemudikan keluarga sendiri malah mengalami kecelakaan. Saya benar-benar tidak tahu kenapa harus terjadi seperti ini,” kata Fauzy saat ditemui di RSI Muhammadiyah Weleri.
Fauzy menjelaskan dirinya bersama lima orang keluarganya sedang melakukan perjalanan dari Lampung menuju Blitar. Dia pulang dari acara hajatan adiknya di Lampung.
Fauzy mengaku dalam mengemudikan mobilnya kecepatannya tidak terlalu kencang. Sebelum kecelakaan maut, Fauzy mengaku mobil yang dikemudikannya hendak menyalip dari sebelah kanan. Namun, dia tidak melihat jika ada truk parkir di depannya.
“Saya tidak ngebut saat itu. Saya juga tidak tahu kecepatan saya berapa. Jadi sebelum kecelakaan, saya sempat mau menyalip ke kanan tapi tidak bisa lagi. Saya tidak lihat kalau ada truk parkir dan saya sudah tidak bisa ngerem mobil dan akhirnya kejadian tabrakan,” ungkapnya.
Fauzy melanjutkan, setelah tabrakan tersebut ia tidak mengingat apapun. Begitu sadar, ia sudah dibawa ke rumah sakit.
Sementara itu, jenazah 4 korban tewas telah dimakamkan di kampung halaman di Dusun Seduri, Desa/Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Minggu (23/6) pagi. Jenazah para korban yang masih satu keluarga itu tiba dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
“Korban adalah warga Dusun Seduri, Desa/Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Para korban warga asli sini dan masih satu keluarga,” ujar Ketua RW 2 Dusun Seduri, Hudan Fuadi di rumah duka, Minggu (23/6).
Sementara korban selamat juga masih satu keluarga Ali Mustofa dan Fauzi Sulaiman.
“Pak Ali dan Bu Imroatus itu suami istri, dan Rizqi itu anaknya, mereka satu keluarga. Untuk korban lainnya juga keluarga tapi hubungannya paman dan keponakan,” jelasnya.
Hudan mengatakan Ali merupakan salah seorang warganya yang sukses. Selama ini, Ali bekerja di Brunei Darussalam. Ali dan Imroatus hanya memiliki satu anak, yakni M Rizqi Mustofa Ramadhan. Keluarga Ali Mustofa dikenal bersifat baik dan ramah dengan warga sekitar.
“Baru pulang Minggu (16/6) dari Brunei Darussalam, kemudian Senin (17/6) sore berangkat ke Lampung dengan rombongan keluarganya. Mereka ramah dan baik,” terangnya.
Hudan menyebut, empat jenazah korban tewas tiba sekitar pukul 01.00 WIB. Jenazah langsung disalatkan secara bersamaan di Masjid. Selanjutnya, dilaksanakan pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat sekitar pukul 06.00 WIB. Jenazah korban dimakamkan secara terpisah, masing-masing satu liang lahat.
“Langsung disalatkan di masjid, karena sudah disucikan dari rumah sakit. Kemudian langsung dimakamkan sekitar pukul 06.00 WIB di pemakaman Dusun Seduri,” terangnya, dilansir dari detikcom.
Menurut Hudan, pihaknya menerima informasi peristiwa kecelakaan itu pada Sabtu (22/6) sekitar pukul 07.30 WIB. Pihak keluarga langsung berkoordinasi dengan RT/RW untuk melakukan penjemputan di RSI Muhammadiyah Kendal.
“Berangkat dari Blitar ke Kendal sekitar pukul 11.00 WIB, kemudian berangkat kembali ke Blitar sekitar pukul 21.00 WIB,” imbuhnya.
Hudan menambahkan, satu korban luka yakni Ali Mustofa juga turut dibawa pulang bersama empat jenazah korban tewas. Sementara, satu korban lain Fauzi Sulaiman masih ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Untuk Pak Ali juga sudah dibawa pulang, kondisinya sehat. Kita semua mendoakan keluarga yang ditinggalkan,” tandasnya. (dtc/kum/muz)